Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Tanah Air
Menkes soal Pemalakan Dokter: Kalau Dibiarkan Ini Bisa Dianggap Biasa
CNN INDONESIA   | September 3, 2024
13   0    0    0
Bali, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin merespons soal temuan dugaan pemalakan atau pungutan liar (pungli) pada mendiang dr Aulia Risma Lestari (ARL) yang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Diponegoro (Undip).
Menurut temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Aulia dipalak oleh seniornya sebesar Rp20 juta hingga Rp40 juta per bulannya.
Budi pun mendesak kepolisian agar segera mengusut dugaan pemalakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, saya kasih ke polisi saja biar langsung dipidanakan saja biar semuanya jelas kemudian orang-orangnya juga tahu dan ada efek jera. Karena, kalau tidak diberikan seperti ini nanti akan terus menerus menganggap ini hal yang biasa," kata dia usai meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang berlokasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Kota Denpasar, Bali, Senin (2/9) sore.
Menurutnya, dugaan pungli itu sudah dilakukan sejak dulu dan peristiwa ini sangat tidak bisa ditolelir. Apalagi sudah ada korban yang wafat karena persoalan tersebut.
"Karena memang biasa dilakukan dari dulu. Ini yang saya inginkan tekankan ini hal yang tidak biasa. Apalagi sudah ada yang wafat, ini sangat tidak biasa. Apapun yang terjadi, kalau sampai ada yang wafat, karena sistemnya salah, kita harus mengakui itu salah. Dan segera memperbaiki dan bukan membiarkan ini terjadi sampai puluhan tahun," ujarnya
Sebelumnya, dokter Aulia meninggal dunia karena diduga bunuh diri. Belakangan diduga salah satu faktornya adalah tak kuat menahan beban mental perundungan senior di lingkungan akademis itu.
Hal ini diperkuat dengan apa yang ditulis dalam buku hariannya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan hasil investigasi dari Kemenkes telah diterima oleh penyidik.
Artanto mengatakan nantinya temuan investigasi itu akan digunakan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng untuk mendalami dugaan perundungan yang dialami dokter Aulia.
"Data hasil investigasi dari Kemenkes sudah diserahkan ke pihak kepolisian guna dilakukan penyelidikan dan pendalaman," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Senin (2/9).
"Bahan hasil investigasi Kemenkes sebagai petunjuk pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikannya," imbuhnya. 
Sementara itu berdasarkan hasil visum, tim penyidik Polrestabes Semarang menduga kuat kematian Aulia Risma terkait dengan obat suntikan yang dimasukkan korban ke tubuhnya sendiri.
Sedangkan dari hasil olah TKP, didapati sisa cairan obat melemaskan otot di alat suntik serta buku harian korban yang berisi korban menderita penyakit punggung atau saraf kejepit.
(kdf/isn)
komentar
Jadi yg pertama suka