Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Tanah Air
Densus Usut Motif 7 Pelaku Sebar Ancaman Teror saat Kedatangan Paus
CNN INDONESIA   | September 6, 2024
13   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengaku masih mendalami motif penyebaran teror oleh ketujuh pelaku terkait kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar menyebut saat ini penyidik masih terus memeriksa ketujuh pelaku yang telah ditangkap secara intensif.
Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk mendalami maksud dan tujuan para pelaku saat menyebarkan teror kepada Paus Fransiskus melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai hari ini, petugas-petugas atau penyidik di densus masih terus mendalami karena memang ini aktivitasnya sebagian besar atau seluruhnya itu dilakukan di media sosial," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (6/9).
Dalam kasus ini, Aswin mengatakan penyidik Densus 88 mengambil langkah pencegahan ketika menemukan ancaman dari para pelaku.
Ia menegaskan hal itu juga telah tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang penanganan atau penanggulangan terorisme.
Aswin menambahkan penggunaan ancaman teror bom meskipun dengan maksud bercanda juga dapat dikenakan unsur tindak pidana.
"Karena ini kita masih dalam penyelidikan dan penyidikan yang akan berkembang nanti akan kita update setelah beberapa saat hasil penyelidikan ini," tuturnya.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap total 7 pelaku teror terkait kedatangan Paus Fransiskus yang tersebar di wilayah Bangka Belitung, Sumatera Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Barat selama periode 2-5 September 2024.
"Dilaksanakan penegakan hukum terhadap 7 orang pelaku di Bangka Belitung, Sumatera Barat, DK Jakarta, dan Jawa Barat yang melakukan provokasi di media sosial terkait kedatangan Paus ke Jakarta," tuturnya.
Rinciannya yakni pelaku HFP di Bogor, pelaku LB di Jakarta Selatan, pelaku DF dan FA di Bekasi Timur, pelaku HS di Bangka Belitung, pelaku ER di Bekasi, dan pelaku RS di Padang Pariaman.
(tfq/DAL)
komentar
Jadi yg pertama suka