Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Tanah Air
Usul JK soal Sosok yang Tepat Pimpin Kemendikbud di Pemerintahan Baru
CNN INDONESIA   | September 8, 2024
9   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan usul soal sosok Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud) untuk di masa kepresidenan Prabowo Subianto ke depan.
Ia berharap sosok Mendikbudristek ke depannya harus dikembalikan ke jalur yaitu dari tokoh yang merupakan orang-orang hebat dan biasa berkecimpung di dunia pendidikan dan riset.
Hal tersebut disampaikan JK dalam acara 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan' yang disiarkan di kanal YouTube TV Parlemen, Sabtu (7/9). JK awalnya mengulas mantan menteri pendidikan di RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba cari, siapa menteri pendidikan selama ini. Menteri pendidikan pertama Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu lah cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," kata JK.
JK juga menyinggung nama Muhadjir Effendy hingga Anies Baswedan, menteri pendidikan sebelum Nadiem.
"Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, semua ahli-ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Universitas Paramadina," katanya.
Dalam kesempatan itu, JK menyinggung Nadiem, menteri saat ini. Menurutnya, Nadiem tak memiliki pengalaman di bidang pendidikan hingga jarang ke kantor.
"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," ujarnya.
Pernyataan itu mendapat sambutan riuh peserta yang hadir.
"Ini kementerian, (namanya) sekarang panjang, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, luas sekali, banyak sekali, dipimpin orang yang jarang ke kantor," ujar JK.
"Minta maaf ya, karena saya minta ketemu tapi ketemunya di apartemen. Saya katakan aja supaya yang ke depan jangan begitu pilih menteri. Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi," imbuhnya.
(tim/fra)
komentar
Jadi yg pertama suka