Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Tanah Air
KPU DKI Respons Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon: Coblos yang Benar
CNN INDONESIA   | September 9, 2024
18   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata merespons gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Wahyu mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih sesuai mekanisme.
"Pada prinsipnya kami dari KPU DKI mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar, tentunya mencoblos yang benar itu ada mekanismenya," kata Wahyu kepada wartawan, Minggu (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU DKI, kata Wahyu, akan mengintensifkan kembali sosialisasi kepada masyarakat. Dia menyebut KPU DKI akan mengedukasi pemilih untuk menggunakan hak pilih dengan benar.
"Kami akan mengintensifkan sosialisasi dan edukasi ke pemilih mengenai pentingnya menggunakan hak pilihnya dengan benar," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Rombongan bakal cawagub DKI Rano Karno, Beno Muhammad Ibnu, mengaku mendengar informasi ada gerakan 'tusuk tiga pasangan calon' di Pilkada Jakarta. Beno mengatakan gerakan itu disebut datang dari pihak yang mengatasnamakan 'Anak Abah'.
'Anak Abah' merupakan panggilan bagi pendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sebutan itu ramai digunakan di media sosial saat Pilpres 2024 lalu.
Para bakal calon diPilkada itu pun ramai-ramai menanggapi gerakan tersebut. Pramono Anung menilai tahapan Pilgub Jakarta masih panjang dan kondisi dapat berubah.
Rano 'Si Doel' menyayangkan adanya gerakan tersebut.
"Semua kita haknya boleh, mau coblos empat-empatnya, mau tiga, mau masuk ke kaleng rombeng, itu hak, cuma kan sayang. Ini bukan buat kita, buat warga. Pilih ya harus, jangan dibuang suaranya, entar nyesel belakangan," ungkap Rano kepada wartawan di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (7/9).
Sementara bakal calon wakil gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) Suswono menilai gerakan itu muncul karena masyarakat belum mengenal para calon.
"Mungkin mereka, mungkin belum mengenal dengan para calon. Tentunya nanti setelah ada dialog, setelah ada melihat gagasan-gagasan besar, kita mestinya yang diperlukan apa sih, agar warga masyarakat Jakarta jadi lebih bahagia," ujar Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin.
Di sisi lain, Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid juga buka suara mengenai kabar adanya gerakan 'tusuk tiga pasangan calon (paslon)' di Pilkada Jakarta.
Menurutnya, bisa saja itu ungkapan kekecewaan dari pendukung Anies Baswedan karena jagoannya tak berlaga di Pilkada Jakarta.
⁠"Terkait gerakan Anak Abah. Bisa jadi itu adalah ungkapan kekecewaan pendukung Pak Anies, karena yang mereka dukung tidak ada di dalam kertas suara," kata Sahrin kepada wartawan, Jumat (6/9).
Baca selengkapnya di sini.
(tim/isn)
komentar
Jadi yg pertama suka