ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah pencapaian realisasi investasi pada triwulan III itu mencapai Rp431,5 triliun, yang di mana ini adalah pencapaian peningkatan sebesar 15,3 persen," ujar Rosan dalam konferensi pers di Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Selasa (15/10).

Ia merinci realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp198,83 triliun atau 46,08 persen dari total investasi pada kuartal III-2024. Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp232,65 triliun atau 53,92 persen dari total investasi kuartal III-2024.

Secara wilayah, luar Pulau Jawa masih mendominasi investasi yang masuk sepanjang periode tersebut. Porsinya mencapai 50,70 persen atau setara Rp218,78 triliun.

Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp212,70 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 49,30 persen dari total investasi kuartal III-2024.

Secara sektoral, industri transportasi, gudang dan telekomunikasi menguasai investasi periode ini dengannilai sebesar Rp58,04 triliun. Kemudian, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp55,87 triliun dan industri pertambangan sebesar Rp44,64 triliun.

Berdasarkan lokasinya, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan PMA dan PMDN terbanyak yakni Rp71,35 triliun. Kemudian disusul Jawa Barat sebesar Rp56,58 triliun, Jawa Timur Rp39,69 triliun, Sulawesi Tengah Rp38,79 trilliun, dan Banten Rp25,19 triliun.

Apabila melihat asal negara, Singapura menjadi negara dengan investasi ke Indonesia terbesar yakni sebesar US$5,50 miliar.

Kemudian Hong Kong sebesar US$2,24 miliar, China sebesar US$1,86 miliar, Malaysia sebesar US$0,99 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$0,84 miliar.