ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merupakan alumni Universitas Trisakti angkatan 1998. Todotua menempuh pendidikan S1 Teknik Industri pada kampus tersebut.

Selepas itu, ia pernah menjalani beberapa pekerjaan. Ada empat jabatan yang ia cantumkan di akun LinkedIn pribadinya.

Pertama, Todotua pernah menjadi operations manager di PT Jagad Energy pada 2005-2009. Ia menjelaskan bahwa perusahaan di Batam itu bergerak di bidang importasi dan perdagangan bahan bakar.

Kedua, ia mengisi posisi direktur di PT Chatura Indonesia pada 2012-2013. Perusahaan yang berlokasi di Jakarta ini bergerak di sektor manajemen aset khusus tambang batu bara, pembangkit listrik, dan perkebunan.

Ketiga, Todotua mengklaim pernah menjabat sebagai direktur PT Thopas Artha Nauli sejak 2016 silam. Berdasarkan situs resmi perusahaan, Thopas Group melayani perawatan dan pembangunan pabrik di berbagai industri, seperti pembangkit listrik, pupuk, petrokimia, hingga semen.

Keempat, Todotua Pasaribu mengaku sebagai CEO Bomba Group. Posisi ini baru ditempatinya sejak 2021 lalu.

Bomba adalah perusahaan holding investasi yang mulanya berfokus di sektor perdagangan. Kemudian, berkembang hingga industri perkebunan, pertambangan, properti, energi, kontraktor, dan logistik.

Nama Todotua ternyata tak hanya terdaftar di empat perusahaan. Ia disebut-sebut juga menjadi government relations and director PT Tambang Mas Sangihe (TMS).

"Todotua memiliki banyak pengalaman di industri lokal untuk membantu mengelola aset (tambang) Sangihe dan Miwah di Indonesia," tulis situs resmi Baru Gold Corporation yang merupakan induk perusahaan PT TMS.

"Ia (Todotua) memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman yang luas di industri keuangan, pertambangan, dan ketenagalistrikan. Termasuk menjabat sebagai direktur, komisaris, anggota dewan penasihat, dan analis bisnis untuk berbagai perusahaan besar," sambung penjelasan itu.

Todotua juga diklaim merupakan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia.

Selain di industri pertambangan, Todotua juga eksis di sektor financial technology (fintech) lending. Ia tercatat sebagai komisaris utama PT Rezeki Bersama Teknologi atau Finplus.