ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa? Karena kalau kita lihat, misalnya dari segi menteri, terutama bidang keuangan, itu dipertahankan, misalnya Ibu Sri Mulyani. Di situ ada wamennya Pak Suahasil yang memang sudah menjadi wamen, kemudian ada Pak Anggito yang juga orang departemen keuangan yang cukup lama, Mas Tommy (Thomas) dengan namanya keluarga Djiwandono yakin punya kemampuan untuk mengelola dari segi perekonomian," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (23/10).

"Jadi ini suatu hal yang sangat positif di kacamata investor asing," imbuh Jahja.

Jahja menjelaskan investor asing akan percaya kepada orang-orang yang sudah memberikan performa yang baik selama ini, seperti mempertahankan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dalam negeri hingga 5 persen juga inflasi yang terkendali.

"Saya rasa dengan tim yang baru, ini cukup membuat keyakinan dan kemantapan dari para investor untuk tidak sembarangan take action dalam hal adanya pemerintahan baru," tuturnya.

Lebih lanjut, Jahja yakin jika pemerintah bisa menjalankan program APBN yang dicanangkan dengan baik bisa mendorong perekonomian Indonesia ke depan.

Ia menantikan di 2025 bagaimana pelaksanaan hingga efektifitas seluruh program ekonomi pemerintah untuk menahan inflasi hingga mencoba mendorong pertumbuhan PDB hingga 8 persen.

"Tim ekonomi kita sudah baik dan juga dengan cukup banyaknya menteri-menteri, berarti fokus dari mereka itu masing-masing lebih tajam kepada bidang masing-masing. Tinggal kita tunggu policy-nya seperti apa, kinerja seperti itu. Kita harapkan tentunya nanti itu akan bisa lebih baik," jelas dia.