Ekonomi & Bisnis
Harum Energy Juga Bakal Ikut Bangun 3 Juta Rumah Ala Prabowo
CNN EKONOMI
| Oktober 29, 2024
36 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan PT Harum Energy Tbk akan terlibat dalam program tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Ia mengatakan telah berbicara dengan Komisaris Utama Harum Energy Lawrence Barki.
"Barusan saya mendapatkan telepon dari Pak Lawrence Barki dari grup Harum Energy. Dia mengatakan juga siap membantu," katanya di Gedung Nusantara DPR, Selasa (29/10).
Harum Energy akan menambah deret perusahaan swasta yang terlibat dalam program 3 juta rumah. Perusahaan yang lebih dulu terlibat yakni Agung Sedayu Group yang dipimpin Sugianto Kusuma alias Aguan, perusahaan Prajogo Pangestu (Barito Pacific), perusahaan Boy Thohir (PT Adaro Energy Indonesia Tbk), dan perusahaan Franky Widjaja (Sinar Mas).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tadi malam mengumpulkan 4 perusahaan besar. Ada Agung Sedayu. Ada Barito, Pak Prayogo, ada Boy Thohir, ada Pak Franky dari Sinar Mas. Dan saya sangat berterima kasih semuanya berkomitmen untuk juga mendukung program perumahan untuk membangun rumah untuk rakyat," katanya.
Pria yang akrab disapa Ara itu sebelumnya mengatakan langkah gotong royong itu akan dimulai dengan groundbreaking pembangunan rumah di Tangerang pada 10 November mendatang. Tanahnya seluas 2,5 ha yang disumbangkan oleh Ara, sedangkan pembangunan akan dilakukan oleh Agung Sedayu.
"Ini enggak menggunakan uang negara, tanahnya dari swasta, yang bangun swasta. Nanti kita lihat bagaimana diserahkan kepada rakyat," imbuhnya.
Ara mengatakan skema pembangunan 3 juta rumah bisa bermacam-macam. Bisa tanahnya berasal dari swasta dan dibangun oleh swasta seperti yang akan groundbreaking pada November. Kemudian bisa juga tanahnya berasal dari tanah sitaan dan dibangun swasta.
"Modelnya beda-beda. Jadi bisa tanahnya itu dari tanah sitaan, bisa tanah dari milik negara. Ya, itu kita akan bicarakan. Nanti masuknya ke dirjen kekayaan negara dulu," katanya.
(fby/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka