Tanah Air
LSI Denny JA: Gap Elektabilitas RK-Suswono dan Pram-Rano Cuma 0,3 Persen
CNN INDONESIA
| Oktober 30, 2024
15 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono unggul tipis dari pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub Jakarta 2024.
Direktur Lingkaran Survei Kebijakan Publik LSI Denny JA Sunarto Ciptoharjono mengatakan jarak elektabilitas dua pasangan itu cuma 0,3 persen. Menurutnya, tak ada perbedaan signifikan dari elektabilitas dua pasangan tersebut.
"Ridwan Kamil-Suswono dapat 37,4 persen, sedangkan Pramono Anung-Si Doel mendapat 37,1 persen. Artinya, secara statistik ini bersaing ketat atau setara karena hanya beda koma, masih dalam batas margin of error," kata Sunarto dalam jumpa pers daring, Rabu (30/1).
LSI Denny JA juga mencatat elektabilitas pasangan jalur perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Pasangan ini hanya memiliki elektabilitas 4 persen.
Selain itu, ada kelompok responden yang belum menentukan pilihan, tidak tahu, atau tidak menjawab. Kelompok ini berjumlah 21,5 persen.
Sunarto mengatakan peta politik Pilgub DKI Jakarta 2024 masih sangat mungkin berubah. Selain karena jarak yang tipis, pemilih yang belum menentukan pun masih banyak.
"Kita lihat bagaimana hasil akhirnya karena satu bulan terakhir ini akan menentukan kemenangan. Jadi, siapapun yang bisa mengubah strategi yang bagus, kemudian apakah ada blunder besar, itu nanti akan membawa pergeseran suara," ujarnya.
Survei dilakukan 16-22 Oktober 2024 dengan wawancara tatap muka. Sebanyak 800 orang responden dipilih melalui metode multistage random sampling. Margin of error survei 3,5 persen.
Survei lainnya dari Parameter Politik Indonesia (PPI) menyebut elektabilitas RK-Suswono 47,8 persen. Mereka unggul dari Pramono-Rano yang punya elektabilitas 38 persen dan Dharma-Kun dengan elektabilitas 4,3 persen.
PPI juga memprediksi potensi pergeseran posisi karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Saat ini masih ada 42,6 persen pemilih mengambang (floating mass) yang merupakan gabungan antara pemilih undecided dan pemilih tidak loyal yang masih bisa diperebutkan para kontestan dalam Pilgub Jakarta," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno melalui keterangan tertulis, Selasa (29/10).
(dhf/DAL)
komentar
Jadi yg pertama suka