Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Tanah Air
Update Terkini Survei Pilgub Jatim: Khofifah Masih Ungguli Risma
CNN INDONESIA   | Oktober 30, 2024
11   0    0    0
Surabaya, CNN Indonesia --
Sejumlah lembaga merilis hasil survei terbaru elektabilitas tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jatim 2024. Hasilnya, paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak masih unggul atas paslon lainnya.
Dalam survei Indikator Politik yang dilakukan pada 9-14 September 2024, elektabilitas pasangan Khofifah-Emil tercatat sebesar 61,2 persen, di susul paslon nomor 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menempati dengan 26 persen, sementara paslon urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim memperoleh 2,2 persen. Sebanyak 0,5 persen responden menyatakan golput, dan 10,2 persen lainnya tidak memberikan jawaban.
Kemudian, dalam survei dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pada 1-9 Oktober 2024 pasangan Khofifah-Emil meraih elektabilitas sebesar 63,4 persen, Risma-Gus Hans berada di angka 27,1 persen, sedangkan Luluk-Lukman memperoleh 2,8 persen. Terdapat 6,7 persen responden yang belum memutuskan pilihan.
Selanjutnya, hasil survei Poltracking Indonesia pada 4-10 Oktober 2024 menunjukkan elektabilitas Khofifah-Emil 67,5 persen, Risma Gus Hans mendapatkan 24,6 persen, Luluk-Lukman berada di angka 2,8 persen. Sedangkan 5,1 persen responden masih belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.
Melihat angka tersebut, pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menyebut tren elektoral Khofifah-Emil terus naik selama satu bulan terakhir.
"Catatan saya ada beberapa lembaga survei yang merilis hasil Pilgub Jatim. Di awal September kalau tidak salah elektoral Khofifah-Emil di angka 55-57 persenan. Saat ini trennya elektabilitas Khofifah-Emil terus merangkak naik, bahkan dari Poltracking merilis angkanya 67 persen," kata Fahrul, Rabu (30/10).
Fahrul menyebut secara teori dan data, dua paslon lain yakni Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman belum menunjukkan progress signifikan. Mereka dinilai cukup berat untuk mengejar elektabilitas Khofifah-Emil.
"Kalau dilihat data, tren Khofifah-Emil terus naik, sementara dua paslon lain belum menunjukkan progres signifikan. Secara teori sangat-sangat berat mengejar elektabilitas Khofifah-Emil. Tetapi tetap saja, di dalam politik segala sesuatu masih bisa terjadi," katanya.
Tapi, Fahrul menyebut Khofifah-Emil telah mencapai batas ambang psikologis elektoral bagi paslon petahana yakni di angka 60 persen.
"Angka itu cukup nyaman bagi paslon petahana. Dan rasanya dengan waktu yang tidak sampai dua bulan, berat sekali mengejar elektoral Khofifah-Emil," kata Fahrul.
Direktur ARCI, Baihaki Sirajt menyebut elektabilitas Khofifah-Emil masih bisa terus naik. Sebab, undecided voters yang tersisa, menurutnya, berpotensi merapatkan dukungan ke paslon petahana tersebut.
"Saat ini tersisa sekitar 7 persenan undecided voters, melihat dinamika Pilgub Jatim saat ini, saya cenderung meyakini bahwa warga yang belum menentukan akhirnya akan melabuhkan dukungan ke Khofifah-Emil," tandasnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengklaim elektabilitas Risma-Gus Hans kian menanjak dan mendekati Khofifah-Emil.
"Jadi di antara calon-calon gubernur yang lain, Bu Risma kenaikan paling tinggi, sehingga ini semakin mendekati [Elektabilitas Khofifah-Emil]," kata Hasto usai menghadiri acara Pioneerisma di Museum HOS Tjokroaminoto, Peneleh, Surabaya, Selasa (29/10) malam.
Menurutnya, kenaikan elektabilitas Risma terjadi karena masyarakat teringat kembali dengan program-program Politikus PDIP itu yang berhasil dijalankan selama menjadi Wali Kota Surabaya periode 2010-2020 silam.
Hasto mengatakan, dengan kenaikan elektabilitas yang signifikan ini, ia optimis Risma bakal menjadi pemenang di kontestasi Pilgub Jatim 2024.
Ia berpendapat, tak butuh waktu lama bagi Risma-Gus Hans mendekati bahkan menyalip elektabilitas pasangan petahana Khofifah-Emil.
"Kita lihat akan kita temui dalam waktu dekat. Apalagi ini dari para pemuda, relawan, itu sudah semakin masif. Dari para intelektual, budayawan, seniman dan juga masyarakat mulai memberi testimoni khususnya dari Kota Surabaya," pungkasnya.
(frd/gil)
komentar
Jadi yg pertama suka