Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Badan Gizi Klaim Makan Gratis Bantu Ortu Hemat Rp1,2 Juta per Bulan
CNN EKONOMI   | Oktober 31, 2024
10   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Gizi Nasional (Bapanas) mengklaim program makan bergizi gratis ala Presiden Prabowo Subianto bisa membantu para orang tua menghemat anggaran rumah tangga Rp1,2 juta setiap bulannya.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan data ini terpotret dari percontohan program makan gratis di Warung Kiara, Sukabumi. Ia mencatat orang tua per bulan setidaknya menghabiskan Rp400 ribu untuk biaya gizi anak.
"Satu anak itu kan sebulan butuh Rp400 ribu. Kalau punya tiga anak, artinya dia (orang tua) sudah teringankan bebannya Rp1,2 juta (per bulan)," kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadan mencontohkan gaji orang tua di Sukabumi umumnya masih di bawah Rp1 juta setiap bulannya. Namun, kehadiran program makan bergizi gratis memberikan mereka pekerjaan baru.
Ia menyebut para ibu-ibu bisa dipekerjakan sebagai buruh cuci peralatan makanan. Dadan mengatakan gaji yang ditawarkan di kisaran Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per bulan.
"Itu sudah menghilangkan kemiskinan. Ibu-ibu yang tadinya menganggur kemudian bekerja mendapatkan gaji Rp2,5 juta. Makan di satuan pelayanan siang (dan) sore, anaknya di sekolah diberi makan oleh satuan pelayanan, kemudian dia mendapatkan uang yang lumayan sehingga meningkatkan pendapatan," tuturnya.
"Jadi, kalau dia sudah teringankan Rp1,2 juta plus pendapatan Rp2,5 juta, itu artinya sudah mendapatkan Rp3,7 juta (per bulan). Artinya, sudah lumayanlah kemiskinan itu hilang," imbuh Dadan.
Di lain sisi, Dadan menegaskan pihaknya tak akan menentukan menu makan gratis. Ia menyebut Badan Gizi Nasional hanya bakal menetapkan kadar gizinya.
Ahli gizi yang ditempatkan di masing-masing satuan pelayanan yang bakal menentukan menu makan gratis tersebut.
"Contoh, di Sukabumi itu anak sangat senang makan ayam, tapi sangat ingin diberi makan (daging) sapi setiap hari. Dan mereka tidak suka makan ikan yang diolah dengan cara lain. Jadi, mereka kalau makan ikan harus kelihatan ikannya, tidak bisa dalam bentuk nuget," jelas Dadan.
"Jadi, ahli gizi (di masing-masing satuan pelayanan) tidak hanya mencanangkan gizi menu dalam satu bulan, tapi juga sampai mendeteksi anak-anak ini suka apa dan tidak suka apa," tandasnya.
(skt/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka