Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
AHY Ungkap 3 Alasan Prabowo Bangun Tanggul Raksasa Banten ke Jatim
CNN EKONOMI   | Nopember 1, 2024
9   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memaparkan alasan Presiden Prabowo Subianto berencana membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang membentang dari pesisir Banten hingga Jawa Timur.
Menurut AHY, pembangunan giant sea wall memiliki tiga tujuan utama yaitu perlindungan manusia, keberlanjutan lingkungan, dan potensi ekonomi yang besar.
"Tujuannya pertama-tama adalah menyelamatkan manusia, tapi juga secara lingkungan kita berharap ini bisa sustainable. Selebihnya, kita berharap ada nilai ekonomi yang luar biasa yang bisa dihasilkan dari proyek-proyek itu," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY menekankan pentingnya perencanaan matang untuk proyek ini, khususnya karena dampaknya yang luas bagi masyarakat dan ekosistem Pantura.
"Sebetulnya kalau ditarik lebih jauh lagi, proyek ini mencakup Pantura hingga wilayah Jawa Tengah sana. Tetapi ini adalah proyek yang luar biasa, tentunya harus dipastikan sekali lagi, rencananya matang betul," ujar AHY usai pertemuannya dengan Menteri Bapennas Rachmat Pambuddy pada Kamis (31/10).
AHY juga berharap proyek ini tidak hanya melindungi wilayah Pantai Utara (Pantura) dari ancaman banjir dan tenggelam, tetapi juga membawa dampak positif secara ekonomi dan lingkungan.
Rencana Prabowo membangun giant sea wall yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur diungkap  Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo.
Hashim menyampaikan pentingnya memulai proyek ini secepat mungkin karena wilayah Pantura, khususnya lahan sawah yang menjadi penopang pangan, menghadapi risiko tenggelam akibat perubahan iklim dan penurunan muka tanah.
Konsultan sudah ditunjuk untuk menyiapkan perencanaan teknis proyek ini yang diestimasikan akan menelan biaya besar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut bahwa kebutuhan anggaran untuk fase pertama proyek mencapai Rp164,1 triliun.
Pembiayaan proyek ini akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mengurangi beban APBN dan menarik investor swasta.
(lau/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka