Seiring dengan meningkatnya pemanasan global, masa depan pariwisata musim dingin di resor-resor ski terkenal di Hokkaido menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Wilayah Niseko yang merupakan tempat resor ski populer di Hokkaido adalah contohya.

Dikenal dengan salju yang lembut dan pemandangannya yang indah, Niseko telah menarik ribuan pemain ski dan snowboarder dari seluruh dunia setiap musim dingin. Namun, kenaikan suhu dan hujan salju yang tidak menentu mulai mengganggu aktivitas wisata populer ini, sehingga menjadi ancaman serius bagi ekonomi lokal yang bergantung pada olahraga musim dingin

Melansir melalui Mainichi Shimbun, pemanasan global mengakibatkan pada penutupan dan penundaan tanggal pembukaan resor ski di seluruh Jepang. Menurut perusahaan riset kredit korporat Teikoku Databank Ltd, tujuh operator resor ski bangkrut pada tahun 2023 - menyamai rekor jumlah selama 10 tahun terakhir yang tercatat pada tahun 2020 ketika industri pariwisata hancur akibat pandemi COVID-19.

Pada tahun 2023 saja, penyebab utama penutupan sebagian besar resor ski adalah karena kurangnya salju. Pada akhirnya, beberapa resor ski memutuskan untuk menutup wilayah tertentu atau menunda periode pembukaan.

Menurut data dari Badan Meteorologi Jepang, kedalaman salju maksimum tahunan terus menurun di seluruh negeri sejak tahun 1960-an. Selain itu, kejadian hujan salju yang ekstrem-seperti hujan salju yang lebat dan tak terduga-diyakini berkaitan dengan perubahan iklim.

Dengan perubahan pola iklim, para ahli memperingatkan bahwa hari-hari musim ski terbaik di Hokkaido mungkin akan segera berakhir, dan mendesak adanya tindakan lingkungan yang mendesak untuk melindungi destinasi musim dingin yang dicintai ini.