Shigeru Ishiba secara resmi terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru setelah memenangkan pemungutan suara putaran kedua pada Senin (11/11) lalu. Ishiba sebagai ketua Liberal Democratic Party (LDP) berhasil mengalahkan lawan terkuatnya, Yoshihiko Noda sebagai ketua Constitutional Democratic Party of Japan (CDPJ). Sebelumnya, Ishiba telah menggantikan posisi Fumio Kishida sebagai perdana menteri sejak awal Oktober lalu.

Dilansir melalui Kyodo, Ishiba berhasil mendapatkan 221 suara, melampaui 160 suara untuk Noda sementara 84 suara dianggap tidak valid. Meski begitu, LDP dan Komeito gagal mendapatkan suara mayoritas dalam pemilu di akhir bulan Oktober lalu. Hal ini membuat Ishiba harus memimpin pemerintahan dengan parlemen yang didominasi oleh partai oposisi.

“Situasi politik saat ini baik untuk demokrasi dalam arti tertentu, “ ujar Ishiba dalam konferensi pers di kantornya. Menurutnya, saat ini diperlukan kehadiran berbagai partai yang mewakili beragam pandangan untuk membahas kebijakan secara langsung.

Selama konferensi pers, Ishiba juga menekankan perlunya transparansi aliran dan penggunaan dana politik di hadapan publik. Pihaknya berjanji akan mengambil langkah-langkah legislatif yang diperlukan sebelum akhir tahun.

Kubu oposisi juga akan terus memantau proses penanganan dana politik LDP yang telah mengikis kepercayaan masyarakat terhadap politik. CDPJ dan Democratic Party for the People (DPP) telah menyerukan revisi hukum untuk membuat aliran dana politik lebih transparan dengan kehadiran pihak ketiga sebagai pemeriksa.

Pada kabinet kedua kali ini, sebagai besar posisi masih diisi oleh orang yang sama, namun anggota yang kehilangan kursi dalam parlemen akan diganti.

Selain itu, pemerintah berencana untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam hal ekonomi untuk mengurangi dampak negarif dari kenaikan harga lewat bantuan tunai dan subsidi terhadap bahan bakar.