Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Makan Bergizi Gratis Sasar 15 Juta Orang, Budi Arie: Koperasi Susu Tak Perlu Khawatir soal Pasar
TEMPO BISNIS   | Nopember 15, 2024
4   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengatakan program makan bergizi gratis membutuhkan pasokan susu dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan 15 juta penerima manfaat. Karena itu, ia mengimbau Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) tak perlu mengkhawatirkan pasar.
“Tidak perlu takut soal pasar, kan sudah diciptakan dengan adanya program makan bergizi gratis ini. Justru kita saat ini kekurangan pasokan susu, maka kita akan amankan produksi susu dalam negeri untuk kebutuhan Makan Bergizi Gratis," Budi Arie dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 November 2024.
Kendati begitu, Budi Arie mengatakan para peternak sapi perah dan pengelola koperasi susu juga harus memastikan kualitas susu yang dihasilkan terjamin dan harga bisa bersaing. "Jangan khawatir kalau soal takut produk susu lokal tidak terserap, justru yang harus diperhatikan adalah soal kualitas dan harganya," kata Budi Arie.
Dilansir dari data GKSI, rata-rata produksi harian susu segar mencapai 1,23 juta liter per hari. Sementara kebutuhan memenuhi program makan bergizi gratis sekitar 3 juta liter per hari. Itu berarti ada kebutuhan sekitar 1,67 juta liter yang harus dipenuhi peternak atau koperasi susu nasional dengan meningkatkan produktivitas susu sapi perah.
Namun, Budi Arie mengakui, upaya peningkatan produktivitas susu terkendala beberapa hal seperti jumlah sapi yang terus berkurang. Kondisi ini salah satunya disebabkan penyakit mulut dan kaki (PMK). Penyakit ini telah menurunkan populasi sapi dari sebanyak 239.196 ekor menjadi tersisa 214.878 ekor.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Budi Arie mengatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Ia juga berujar akan menyampaikan langsung permasalahan ini kepada Presiden Prabowo Subianto agar ada kebijakan untuk mengatasi permasalahan kekurangan produksi susu nasional.
Budi Arie berpesan, GKSI dapat mengembangkan inovasi produknya supaya memiliki nilai tambah lebih melalui penghiliran. Dengan begitu, koperasi susu dapat meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. “Koperasi harus terlibat dalam program hilirisasi kalau dari susu memang produk turunannya sudah banyak seperti keju, yogurt, mozarella dan lainnya," kata Budi Arie.
komentar
Jadi yg pertama suka