Ekonomi & Bisnis
Indonesia Kaji Rencana Bangun Kampung Haji di Makkah
CNN EKONOMI
| Nopember 19, 2024
5 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah berencana membangun kampung haji di Makkah, Arab Saudi. Tujuannya, untuk menampung jamaah saat melaksanakan ibadah haji di sana.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana ini merupakan mimpi Presiden Prabowo Subianto. Untuk tahap awal, koordinasi dilakukan dengan Badan Penyelenggara Haji untuk melihat apakah hal tersebut memungkinkan untuk dilaksanakan.
"Semua, tentu Pak Prabowo, khususnya yang memang sudah berulang-ulang menyatakan, coba dilihat kemungkinan bagaimana ada perkampungan Indonesia, khususnya rumah Indonesia untuk pelayanan haji terpadu. Tetapi tentu kami tadi belum diskusi lebar karena masih ini sebuah pemikiran yang kita coba lihat gitu," ujar Erick di Kementerian BUMN, Selasa (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Badan Penyelenggara Haji, Erick Thohir juga memanggil PT PP untuk memberikan pandangan terkait kemungkinan rencana tersebut direalisasikan. Sebab, perseroan ahli dalam proyek infrastruktur.
"Salah satunya kita coba diskusikan bagaimana secara baik, karena PP sendiri punya pengalaman membangun banyak infrastruktur. Jadi pengalaman itu yang kita coba sinergikan," jelas Erick.
Kepala Badan Penyelenggara Haji Mochamad Irfan Yusuf mengatakan sampai saat ini tempat tinggal jamaah saat melaksanakan ibadah haji tidak permanen. Kaena itu, Prabowo menilai perlu dibuat tempat singgah yang pasti untuk jemaah haji di Makkah.
"Itu yang juga disampaikan oleh Pak Presiden, beliau berharap kita memiliki semacam kampung haji Indonesia di Makkah, tapi mengenai teknisnya nanti akan kita lebih dalami lagi," jelasnya.
Dalam pertemuan ini, Kementerian BUMN juga membahas mengenai peran Garuda Indonesia, Badan Penyelenggara Haji, hingga Bank Syariah Indonesia (BSI) agar ikut andil melayani pada musim haji 2025.
Garuda Indonesia akan menjadi agregator untuk maskapai lainnya yang akan menangani penerbangan jemaah haji dari Indonesia. Kebijakan ini dinilai sebagai solusi untuk mengatasi jumlah kekurangan pesawat yang kemungkinan bisa terjadi.
"Nah, tapi ini salah satu pemikiran belum menjadi keputusan," tegas Erick.
(ldy/pta)
komentar
Jadi yg pertama suka