Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Respons Bos Bittersweet by Najla Jika PPN Naik Jadi 12 Persen di 2025
CNN EKONOMI   | Nopember 20, 2024
39   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemilik bisnis desert box Bittersweet by Najla, Najla Bisyir angkat bicara mengenai rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun depan.
Najla menyampaikan kekhawatiran terkait dampak kebijakan tersebut terhadap bisnis food and beverage (F&B) seperti yang dilakoninya, terutama di tengah kondisi kenaikan harga bahan baku yang terus melambung.
"Banyak sekali bahan-bahan yang memang dari luar gitu dan naik, seperti coklat. Karena coklat itu kan sedang gagal panen di Afrika. Di luar penambahan pajak, ada juga penambahan-penambahan harganya memang lagi melonjak naik," ungkap Najla dalam sebuah acara di wilayah Bangka, Jakarta Selatan, Selasa (19/11),
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, fenomena ini tidak hanya dirasakan oleh bisnisnya, tetapi juga oleh pelaku usaha bakery lainnya.
"Jadi memang aku dan baker-baker lain tuh atau bakery-bakery lain tuh benar-benar lagi ngerasain peningkatan harga ini memang lumayan mencekik gitu," tambahnya.
Najla mengungkapkan salah satu inovasi yang dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut adalah dengan diversifikasi produk. Ia juga berencana mengembangkan produk baru dengan ukuran yang lebih kecil tetapi tetap mempertahankan kualitas bahan baku premium.
"Diversifikasi produk bakal kita lakukan. Contohnya sudah ada produk seperti Dubai Coklat, yang packaging-nya lebih kecil, tapi kualitasnya tetap premium. Kami juga akan bikin dessert box yang bentuknya lebih kecil, tapi harganya tetap sama seperti sekarang. Saya paling anti menurunkan kualitas bahan baku, karena itu bukan identitas kami," tegas Najla.
Dengan strategi tersebut, Najla yakin pilihan menjaga kualitas produk adalah kunci untuk mempertahankan loyalitas konsumen, meskipun di tengah tantangan kenaikan biaya produksi dan pajak.
"Jadi gimana caranya kita bisa tetap pakai bahan premium ya otomatis bekerja sama dengan platform dan mungkin adanya kenaikan harga juga. Tapi kan kalau misalnya kenaikan harga tapi kualitasnya gak turun kayaknya market juga pasti mengerti," pungkasnya.
PPN bakal naik dari 11 persen menjadi 12 persen mulai tahun depan. Kenaikan ini sejalan dengan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Dalam beleid itu, ditetapkan PPN naik jadi 11 persen mulai 2022 dan menjadi 12 persen mulai 2025.
(lau/pta)
komentar
Jadi yg pertama suka