Ekonomi & Bisnis
Jelang Libur Nataru, Harga Tiket Pesawat Diprediksi Turun
TEMPO BISNIS
| 7 jam yang lalu
6 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Harga tiket pesawat diprediksi turun menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru atau libur Nataru 2024. Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Suntana, menyampaikan bahwa pemerintah tengah melakukan perhitungan untuk merealisasikan target tersebut. Namun, hingga kini, ia belum memastikan besaran penurunan harga tiket.
“We don't know. Kan, lagi hitung-hitungan. Yang jelas, kami ingin menurunkan,” kata Suntana ketika ditemui usai acara pelantikan lulusan Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan di Monas, Jakarta, Kamis, 14 November 2024 lalu.
Menurut Suntana, pemerintah telah mendiskusikan hal ini bersama pihak maskapai penerbangan. Dalam diskusi tersebut, berbagai komponen biaya operasional, seperti avtur dan beban lainnya, menjadi perhatian utama. “Setelah perhitungan dari hasil rapat, kemungkinan besar harga tiket pesawat akan turun,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah sebelumnya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tiket Pesawat pada Juli 2024. Satgas ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya.
Sebelum itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) 2019–2024, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebutkan bahwa harga tiket pesawat sudah mulai mengalami penurunan. “Tiket sekarang sudah mulai berangsur turun,” ujar Sandiaga di Jakarta Pusat pada 14 Oktober 2024.
Penurunan ini terjadi di beberapa rute tertentu, termasuk rute ke Bali yang sempat menjadi perhatian masyarakat karena lonjakan harga. Sandiaga mengatakan harga tiket untuk waktu-waktu tertentu sudah kembali terjangkau, meski untuk jadwal favorit seperti malam hari masih relatif tinggi.
“Kalau dibandingkan harga sebelumnya yang mencapai Rp3 juta, sekarang tiket Garuda Indonesia sudah turun ke kisaran Rp1,4 juta hingga Rp1,6 juta. Penurunannya sekitar 45 persen,” ungkapnya.
Kenaikan harga tiket pesawat dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah harga avtur yang tinggi. Meskipun harga avtur mulai turun per 1 Oktober 2024, pengamat penerbangan Alvin Lie menyebutkan bahwa penurunan tersebut belum cukup signifikan untuk langsung menekan harga tiket secara besar-besaran.
Selain itu, pemerintah juga telah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022, yang turut memengaruhi harga tiket.
komentar
Jadi yg pertama suka