ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, orang miskin yang masih produktif alias usia kerja. Namun, karena ketidakmampuannya untuk bekerja membuatnya miskin.

"Maka nanti akan digunakan oleh Pak Budiman (Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko) dan Pak Mensos (Menteri Sosial Saifullah Yusuf), bahwa nanti pensasaran programnya akan lebih diarahkan untuk bagaimana dia bisa bekerja dan memperoleh pendapatan yang lebih layak," ungkapnya dalam Konferensi Pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).

"Sehingga nanti dia (orang miskin di usia produktif) bisa keluar dari kemiskinan," tegas Amalia.

Kedua, karakteristik orang miskin yang memang sudah tidak mampu bekerja karena sudah tua. Wanita yang akrab disapa Winny itu menekankan bahwa program pengentasan kemiskinan ini bentuknya bakal berbeda.

Winny menegaskan penyusunan data tunggal tersebut akan melihat karakteristik orang miskin di tanah air. Begitu pula dengan sektor mana orang miskin itu berada.

"Itu akan menjadi input berharga nanti para menteri (Kabinet Merah Putih) dan Kepala BP Taskin (Budiman Sudjatmiko) menyusun program-programnya lebih tepat sasaran," tutur Winny.

"Data tunggal sedang kami siapkan, tentunya tata kelola data tunggal nanti juga akan disiapkan lebih lanjut. Karena ini yang juga penting untuk kita menjadi pemanfaatan data tunggal, siapa yang bertanggung jawab, bagaimana proses updating-nya, itu akan dibahas kemudian," tandasnya.