Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Prabowo akan Suntik Mati PLTU dalam 15 Tahun, Bahlil: Untuk Percepat Transisi Energi
TEMPO BISNIS   | 16 jam yang lalu
1   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengatakan rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU dalam 15 tahun ke depan adalah bentuk komitmen Indonesia menuju net zero emission yang ditargetkan pada 2060.
"Sudah barang tentu itu dalam penyampaiannya Bapak Presiden Prabowo, kami sebagai pembantunya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian. Memang apa yang menjadi arahan sebagai bentuk daripada komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi, itu sebenarnya," ujar Bahlil saat ditemui usai melaksanakan ibadah salat Jumat di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 22 November 2024.
Saat ini, Kementerian ESDM sedang melakukan exercise kepada pembangkit listrik yang akan dipensiunkan. Sebagai gantinya, Bahlil mengatakan akan mengembangkan energi baru dan terbarukan atau EBT.
"Karena energi baru terbarukan itu penting bagi bangsa kita, tapi tidak mesti membebani negara dan masyarakat. Ini yang kami lagi ada exercise," imbuhnya.
Adapun PLTU yang saat ini sedang dalam radar peremajaan adalah unit I Cirebon. Dalam pelaksanaannya, ia mengatakan tidak mau membebankan keuangan negara, pasalnya mengganti energi fosil dengan energi terbarukan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit.
"Itu sudah pasti mahal. Ini antara komitmen kita dengan dunia dan kondisi dalam negeri. Nah, karena itu bertahap, kita akan dorong ke sana bertahap," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dalam 15 tahun ke depan. Hal tersebut disampaikan pada sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa, 19 November 2024.
"Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan," kata Prabowo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo mengatakan, dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia berkomitmen mencapai energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dalam 15 tahun ke depan, ia juga berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas lebih dari 75 gigawatt dari energi terbarukan, sehingga target net zero emission dapat tercapai lebih cepat menjadi tahun 2050.
"Selain itu, kami memiliki sumber daya terbarukan lainnya, sehingga kami sangat optimis dapat mencapai nol emisi pada tahun 2050," imbuh Prabowo.
komentar
Jadi yg pertama suka