Ekonomi & Bisnis
Setelah Investasi 100 Juta Dolar Ditolak, Apple Ajukan Proposal Baru Bernilai 1 Miliar Dolar?
TEMPO BISNIS
| 19 jam yang lalu
7 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan Apple dan pemerintah Indonesia tampaknya tidak sedang baik-baik saja. Kementerian Perindustrian melarang penjualan ponsel produk terbaru raksasa teknologi AS itu, iPhone 16, di Indonesia karena aturan TKDN atau tingkat komponen dalam negeri.
Sebelumnya, Apple mengajukan investasi senilai Rp1,7 triliun sebagai syarat TKDN, namun masih kurang Rp157 miliar sehingga Kemenperin tidak mengeluarkan izin penjualan iPhone 16. Perusahaan berlogo apel krowak itu kemudian memperbarui proposal dengan mengajukan investasi baru senilai 100 juta dolar.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menolak proposal investasi itu dalam rapat jajaran pimpinan Kementerian Perindustrian pada Senin, 25 November 2024. "Berdasarkan rapat pimpinan hari ini, telah diputuskan nilai kewajaran untuk Apple melakukan penambahan investasi berdasarkan aspek berkeadilan," katanya.
Tidak hanya itu, Agus menambahkan, penolakan proposal investasi tersebut diketahui belum memenuhi syarat aspek-aspek berkeadilan. Menurut dia, berdasarkan perbandingan investasi yang dilakukan perusahaan teknologi asal Amerika tersebut di negara-negara lain, Apple saat ini belum menanamkan investasi dalam bentuk fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia.
Agus mengatakan ada empat aspek berkeadilan yang belum dipenuhi, seperti perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia, perbandingan investasi jenama handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) lain yang ada di Tanah Air, penciptaan nilai tambah serta penerimaan negara, dan penciptaan lapangan kerja dari realisasi investasi yang dihasilkan.
"Berdasarkan asesmen teknokratis tadi, angka tersebut belum meet, belum memenuhi angka yang kita anggap berkeadilan," kata Menteri Agus.
Kabar terbaru, Apple memperbaru proposal dengan meningkatkan nilainya menjadi 1 miliar dolar AS. Adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani yang mengungkapkan rencana komitmen investasi Apple itu.
"Mudah-mudahan dalam waktu sepekan ini, saya sudah mendapatkan komitmennya dari mereka, karena kami juga proaktif berbicara dengan mereka," ujar Rosan dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI, di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Dia mengatakan, Apple untuk tahap pertama berencana akan berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS di Indonesia.
"Saya minta dan kami sudah bicara insya Allah mereka (Apple) untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis investasi sebesar 1 miliar dolar AS untuk tahap pertama. Jadi saya minta mereka memberikan pernyataan terkait hal tersebut secara tertulis, mudah-mudahan dalam waktu satu pekan ini saya sudah bisa mendapatkan komitmen investasi secara tertulis itu yang akan saya serahkan kepada Kementerian Perindustrian," katanya.
Rosan mengatakan bahwa investasi Apple di Indonesia sangat kecil. Dia berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian dan sudah berbicara langsung dengan Apple bahwa investasi Apple harus lebih besar di Indonesia.
Hal itu dikarenakan Apple juga mengambil asas manfaat dengan penjualan produk iPhone sebelumnya di Indonesia.
"Karena kembali lagi kita mau lihat fair-nya saja, dia (Apple) dapat asas manfaatnya di Indonesia maka mereka harus investasi di Indonesia dan menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia," kata Rosan.
Hal yang paling penting juga bagaimana rantai pasok globalnya pindah untuk berinvestasi di Indonesia. Karena kalau sudah satu pindah, maka akan memicu pemasoknya untuk berinvestasi di Indonesia.
Dengan nilai investasi yang lebih besar itu, maka akan mampu menghadirkan industri manufaktur dalam negeri sehingga mampu masuk dalam rantai pasok global perusahaan itu. Selain itu, kehadiran industri ini juga bakal berdampak dari sisi penyerapan tenaga kerja sehingga berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menilai bahwa industri dalam negeri mampu menyokong kebutuhan perusahaan gawai kenamaan itu berupa pengisi daya (charger).
Kemenperin telah menawarkan kepada Apple untuk membangun pusat riset dan pengembangan industri 4.0 yang berkaitan dengan kecerdasan buatan.
Harapan agar nilai investasi Apple yang masuk ke Indonesia lebih besar juga dengan pertimbangan lain, yakni perkembangan industri, komposisi penjualan, teknologi serta jumlah industri ponsel pintar.
komentar
Jadi yg pertama suka