Ekonomi & Bisnis
Bisikan Bahlil ke Anak Buah: Lelang Blok Migas 2025 Jadi 3 Kali Lipat
CNN EKONOMI
| 21 jam yang lalu
1 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia punya bisikan khusus ke anak buahnya, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Dadan Kusdiana.
"Tadi, Pak Menteri (Bahlil Lahadalia) sudah berbisik kepada saya," kata Dadan dalam Media Briefing SKK Migas di City Plaza, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).
"Berbisik dalam arti memberikan arahan bahwa untuk lelang (blok migas) tahun depan, 2025, kira-kira jumlahnya itu diminta tiga kali dari apa yang dilakukan di 2024," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun ini ada 6 wilayah kerja (WK) yang dilelang dengan total potensi 48 miliar barrel oil equivalent (BOE). Rinciannya, 1 ditawarkan dengan mekanisme lelang reguler dan 5 WK lainnya melalui penawaran langsung.
Dadan menegaskan Ditjen Migas Kementerian ESDM akan menyiapkan langkah-langkah untuk mewujudkan permintaan sang menteri. Ia menyebut fokus pemerintah pada 2025 tidak sekadar jumlah lelang blok migas.
Ia menekankan pentingnya success rate atau keberhasilan lelang. Dadan mengatakan salah satu ciri kesuksesan lelang terlihat dari adanya pihak yang menawar alias bidding.
"Tadi Pak Kepala (Kepala SKK Migas Djoko Siswanto) juga sudah menyampaikan bahwa nanti akan disaksikan penandatanganan kontrak kerja sama untuk WK Central Andaman oleh Mubadala dan Harbour bersama SKK Migas," tuturnya.
"Ini merupakan milestone baru, sejarah baru. Karena Blok Central Andaman adalah kontrak dengan skema new gross split pertama yang peraturan atas keputusan menteri ESDM-nya itu, untuk yang terkait dengan new gross split, ini ditandatangani oleh Pak Menteri (Menteri Bahlil) dua bulan yang lalu," imbuh Dadan.
Kontrak bagi hasil ini menawarkan angka baru untuk kontraktor, yakni 45 persen-50 persen. Dadan mengatakan penawaran sebelumnya hanya 15 persen sampai 30 persen.
"Terima kasih Pak Menteri (Bahlil Lahadalia) dorongan untuk memberikan insentif terus, supaya memang sisi hulu ini bisa bergerak lebih cepat dan lebih besar. Ini semuanya tentunya untuk mendorong investasi, khususnya eksplorasi (migas) yang lebih agresif," tutupnya.
(skt/sfr)
komentar
Jadi yg pertama suka