Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Prabowo Pastikan PPN 12 Persen Berlaku Selektif Tahun Depan
TEMPO BISNIS   | Desember 6, 2024
7   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) akan dilaksanakan sesuai undang-undang yaitu mulai Januari 2025. Namun, Prabowo menegaskan PPN 12 persen akan berlaku dengan pengecualian.
“Selektif hanya untuk barang mewah, untuk rakyat yang lain kita tetap lindungi, sudah sejak akhir 2023 pemerintah tidak memungut yang seharusnya dipungut. Untuk membela, membantu rakyat kecil ya,” kata Prabowo saat memberikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat sore, 6 Desember 2024. “Jadi kalau pun naik itu hanya untuk barang mewah.”
Rencana pemerintah menaikan PPN menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Kebijakan ini diterapkan agar APBN tetap sehat. Hal ini disampaikannya saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis, 14 November 2024. 
Para pimpinan DPR kemudian menggelar rapat mengenai PPN yang akan diberlakukan mulai tahun 2025 dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 5 Desember 2024. Pemerintah dan DPR mengkaji berbagai tarif untuk PPN yang bakal diberlakukan.
Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menjelaskan DPR juga akan mengikuti Undang-undang terkait dengan kenaikan PPN pada 1 Januari 2025. Pemerintah dan DPR tengah melakukan kajian lebih mendalam bahwa PPN nanti akan tidak berada dalam satu tarif.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan barang-barang pokok yang berkaitan dengan layanan yang menyentuh masyarakat masih tetap diberlakukan pajak sekarang, yaitu 11 persen. Prabowo mempertimbangkan usulan penurunan PPN untuk kebutuhan pokok diturunkan. Adapun usulan itu awalnya datang dari sejumlah anggota dewan.
"Mengenai usulan dari kawan-kawan DPR bahwa ada penurunan pajak kepada kebutuhan-kebutuhan pokok yang langsung menyentuh kepada masyarakat, Bapak Presiden tadi menjawab bahwa akan dipertimbangkan dan akan dikaji," kata Dasco dalam konferensi pers usai rapat dengan Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 5 Desember 2024.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mengatakan kenaikan PPN akan menggerus konsumsi masyarakat sehingga memperlambat ekonomi. Terlebih, kenaikan PPN datang di tengah kondisi ekonomi RI yang sedang melambat. 
“Kalau situasi perlambatan ekonomi terjadi, kemudian ditambah lagi dengan upaya dari pemerintah untuk menaikkan PPN, ya, otomatis secara umum nanti akan menggerus pada konsumsi,” kata Eko dalam diskusi publik yang berlangsung secara daring pada Senin, 18 November 2024.
Sementara Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus, juga mengatakan bahwa kenaikan tarif PPN akan berdampak pada kenaikan biaya produksi. Alurnya dimulai dari sektor industri yang membeli bahan baku untuk diolah menjadi bahan setengah jadi, kemudian bahan setengah jadi itu kembali dibeli oleh industri dengan PPN.
komentar
Jadi yg pertama suka