Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Media Jepang
Gubernur Tokyo Usul PNS Kerja 4 Hari dalam Seminggu, Ternyata Inilah Alasannya!
JAPANESE STATION   | Desember 7, 2024
13   0    0    0
Berita Jepang | Japanesestation.com
Gubernur Tokyo, Yurike Koike berencana untuk menerapkan kerja 4 hari dalam seminggu untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai April 2025.
Dalam menghadapi kelangkaan tenaga kerja, Ibukota Jepang tersebut bergabung dengan jajaran pemerintah daerah yang menerapkan kebijakan serupa untuk meningkatkan kondisi kerja.
Dalam pidatonya pada hari Selasa (3/11) di hadapan majelis, Gubernur Yuriko menyoroti bahwa isu pemberdayaan perempuan masih menjadi tantangan besar yang belum terselesaikan di Jepang.
"Kami akan terus meninjau gaya kerja secara fleksibel untuk memastikan bahwa perempuan tidak perlu mengorbankan karir mereka karena peristiwa-peristiwa kehidupan seperti melahirkan atau membesarkan anak," katanya melalui Japan Times.
Pemerintah bermaksud untuk menerapkan sistem “cuti parsial pengasuhan anak” yang baru, yang akan memungkinkan pekerja untuk mengurangi jam kerja mereka hingga dua jam setiap hari untuk membantu orang tua dalam menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Dalam aturan yang sudah ada, PNS Wilayah Tokyo Raya saat ini dapat menambahkan satu hari libur ekstra setiap empat minggu. Nantinya sistem ini akan direvisi untuk mengambil tambahan satu hari libur setiap minggunya., sehingga mereka akan dapat bekerja empat hari dalam seminggu dan mengambil tiga hari libur sisanya.
"Memberdayakan wanita, sebuah tujuan yang tertinggal jauh di belakang negara-negara lain di dunia, telah menjadi isu yang sudah lama ada di negara kami," ujar Koike
Ekspektasi terhadap perempuan untuk tetap memikul tanggung jawab rumah tangga, mengasuh anak, sambil tetap bekerja, diyakini sebagai salah satu penyebab utama rendahnya angka kelahiran.
Data pada bulan November menyebutkan bahwa jumlah kelahiran di Jepang pada tahun 2024 kemungkinan akan turun di bawah 700.000 untuk pertama kalinya. Hal ini terjadi setelah angka kelahiran pada paruh pertama 2024 hanya 329.998, turun sekitar 6,3% dari tahun sebelumnya.
Pada Juli lalu, Yuriko Koike, mantan menteri sekaligus pembawa acara televisi yang memimpin Tokyo sejak 2016, memenangkan masa jabatan ketiganya. Dia berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan sosial kota sambil menangani masalah seperti inflasi dan penurunan angka kelahiran.
komentar
Jadi yg pertama suka