Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Semen Baturaja Yakin Permintaan di 2025 Tinggi karena Program Infrastruktur, 3 Juta Rumah dan Pembebasan BPHTB
TEMPO BISNIS   | Desember 8, 2024
1   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), optimistis menutup 2024 dengan kinerja positif meskipun kondisi pasar yang kompetitif. Hingga kuartal ketiga tahun ini, SMBR telah mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Semen Baturaja, Suherman Yahya, mengatakan meskipun tantangan kompetisi di pasar semakin ketat, perusahaannya bisa mempertahankan volume penjualan yang positif hingga kuartal III 2024. “Kami melihat potensi peningkatan volume penjualan semen pada kuartal IV 2024, terutama sebelum libur Natal dan Tahun Baru, yang didorong oleh siklus permintaan yang menguat,” ujar Suherman dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 7 Desember 2024. 
Suherman mengatakan permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menurun 1,4 persen secara tahunan YoY, terutama di pasar Sumsel dan Lampung. Meski demikian, dia mengatakan perusahaannya terus menjaga kestabilan penjualan.
Menurut Suherman, di tingkat nasional, permintaan semen diperkirakan akan tumbuh 1 persen, dengan tingkat utilisasi industri yang meningkat sebesar 1 persen dibandingkan 2023. Meskipun utilisasi masih berada di bawah level yang diproyeksikan pada 2019, outlook untuk 2025 menunjukkan prospek pemulihan yang positif di sektor ini.
Suherman juga menambahkan, menghadapi 2025, industri semen masih akan menghadapi tantangan akibat kondisi pasar yang oversupply. Namun, kata dia, SMBR tetap optimistis untuk memanfaatkan peluang yang datang melalui program pemerintah yang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
“Program infrastruktur, termasuk pembangunan 3 juta rumah dan pembebasan BPHTB untuk kategori tertentu, akan menjadi pendorong utama permintaan semen pada tahun 2025,” kata dia.
Selain itu, SMBR berencana untuk memperkuat kontribusi produk non-semen, seperti whiteclay dan limestone. Langkah ini guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. “Dengan berbagai langkah strategis ini, SMBR percaya dapat terus mencatatkan kinerja positif meskipun menghadapi tantangan yang ada,” kata dia. 
SMBR saat ini juga telah memproduksi Semen Portland Composite Cement (PCC), semen rendah karbon yang sudah bersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia. Produk ini diproduksi menggunakan material ramah lingkungan dengan proses yang mengurangi emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional (OPC).
Produk semen ini juga telah memperoleh sertifikasi SNI dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam negeri mencapai 89,34 persen. Menurut Suherman kondisi ini jauh melampaui batas minimum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021, yaitu sebesar 40 persen.
“Dengan berbagai upaya ini, Semen Baturaja yakin dapat terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan nasional serta berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan, sambil memastikan kinerja perusahaan tetap positif ke depan,” kata dia. 
komentar
Jadi yg pertama suka