Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Media Jepang
Pariwisata Fermentasi, Daya Tarik Baru yang Dikembangkan di Wilayah Jepang Tengah
JAPANESE STATION   | Desember 9, 2024
8   0    0    0
Berita Jepang | Japanesestation.com
Di wilayah Jepang bagian tengah, tur pabrik bahan fermentasi mulai menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing, terutama penikmat kuliner laut. Pengalaman menikmati kuliner fermentasi seperti narezushi, sushi pertama di Jepang yang terbuat dari fermentasi ikan dalam nasi, membuat wisatawan merasakan hal yang baru.
“Proses fermentasi tradisional yang segar terlihat menarik bagi para wisatawan,” ujar salah satu pejabat daerah. Meningkatnya minat wisatawan untuk mengunjungi pabrik membuat pengelola wisata berencana menyediakan pemandu untuk memperkenalkan kuliner fermentasi khas wilayah Tokai.
Mengutip dari Japan Today, para wisatawan asing mulai mengunjungi Maruya Hotcho Miso Co., di Okazaki, Prefektur Aichi yang punya sejarah lebih dari 700 tahun. Para wisatawan mengaku kagum dengan proses pembuatan miso yang panjang dan padat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Maruya Hotcho Miso Co., telah menarik banyak pengunjung dari berbagai negara. “Kami ingin menyampaikan budaya Jepang yang sebenarnya dari tempat pembuatan ini,” ujar Nabutaro Asai selaku presiden Maruya Hotcho.
Sebuah rumah makan ryotei di Gifu, Kawaramachi Izumiya, yang menyajikan kuliner narezushi juga menarik wisatawan dalam beberapa tahun terakhir. “Saya berharap mereka bisa menikmati rasa yang hanya bisa mereka coba di sini,” ujar Zenhichi Izumi sebagai pemilik.
Pariwisata fermentasi telah dimulai sejak Agustus lalu dengan dukungan dari Central Japan Railway dan asosiasi pariwisata kota Handa di Prefektur Aichi. Sebelumnya, uji coba tur pabrik sake dan miso telah dilaksanakan pada Oktober 2023 lalu dan diterima dengan baik. Tur skala penuh ini juga direncanakan akan dilakukan di Tokyo tahun depan.
Sakiko Yoshida yang telah menyelenggarakan tur kini meluncurkan program untuk mensertifikasi calon pemandu wisata ahli setelah menjalani pelatihan di tempat kerja. “Kami ingin mengembangkan sumber daya manusia sebagai titik penghubung produsen dan konsumen serta mendukung budaya lokal,” ujarnya.
komentar
Jadi yg pertama suka