Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Prabowo Instruksikan Provinsi sampai Kecamatan Siapkan Swasembada Pangan: Ini Masalah Harga Diri Bangsa
TEMPO BISNIS   | Desember 9, 2024
20   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi sekaligus Sosialisasi Kebijakan Upah Minimum 2025 di Kantor Kementerian Dalam Negeri pada Senin pagi ini. Ketua Umum Partai Gerindra itu mendadak hadir dalam acara tersebut.
Arief mengatakan, Prabowo ingin swasembada pangan yang dibidik akan tercapai pada 2027 akan dilaksanakan secara menyeluruh. Artinya, setiap daerah diminta untuk turut menyiapkan swasembada pangan. “Dari mulai provinsi, kabupaten, kalau perlu sampai kecamatan,” ucap Arief kepada wartawan di Graha Mandiri, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.
Kepada setiap daerah itu, Arief menjelaskan, Kepala Negara meminta agar produksi dalam negeri dapat dioptimalkan. Ia berpesan agar setiap kebutuhan barang diharapkan dapat dipenuhi dari dalam negeri.
Lebih jauh, Arief menyebutkan Prabowo di dalam rapat itu juga menyampaikan keyakinannya negara mampu memenuhi semua kebutuhan itu sendiri. Karena itu, Presiden meminta Indonesia tak bergantung kepada pangan dari luar negeri. “Ini masalah harga diri bangsa,” kata Arief menirukan Prabowo.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, pemerintah akan menyetop impor beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak. Nol impor ini ditargetkan akan dimulai pada tahun depan untuk mendukung program swasembada pangan.
“Kami meyakini swasembada pangan akan tercapai sebelum 2027, paling lama 2027,” kata eks Menteri Perdagangan ini dalam jumpa pers di Graha Mandiri, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.
Zulhas mengatakan, stok beras di masyarakat lebih dari 8 juta ton. Di gudang Perum Bulog, ada 2 juta ton. Ia membidik akhir tahun ini produksi akan mencapai 32 juta ton, dengan kebutuhan sebesar 31 juta ton. “Kalau tidak ada halangan yang, kejadian yang luar biasa, atau bencanaan alam, insyaallah nanti kita tidak akan impor lagi,” ujar Zulhas.
Untuk jagung pakan, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini membidik produksi jagung nasional pada 2025 mencapai 16,7 juta ton. Angka ini di atas kebutuhan domestik sebesar 13 juta ton. Dengan surplus ini, ia mengklaim Indonesia berpotensi ekspor jagung.
Sedangkan garam, Zulhas menyebut, pemerintah saat ini memiliki stok garam 800 ribu ton. Padahal kebutuhan konsumsinya, menurut Zulhas, hanya 500 sampai 600 ribu ton. Karena itu, ia memutuskan pemerintah tak akan lagi mengimpor garam konsumsi.
Adapun gula, Zulhas menyebut tahun ini produksi mencapai 2,4 juta ton, atau naik 200 ribu ton dari tahun lalu. Tahun depan, ia memperkirakan produksi akan menyentuh 2,6 juta ton. Ia mengatakan akan terus meningkatkan produksi gula melalui pengembangan bibit, pembaruan manajemen perkenunan, dan kerja sama dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Untuk kebutuhan industri, impor gula, garam, dan jagung pakan masih akan dilakukan. Namun, Zulhas mengatakan, intensitasnya akan dikurangi.
komentar
Jadi yg pertama suka