Ekonomi & Bisnis
Bos XL Anggap Merger dengan Smartfren Bisa Perbaiki Pasar: Empat Operator Terlalu Banyak, Kompetisi Selalu Panas
TEMPO BISNIS
| Desember 11, 2024
18 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Dian Iswarini mengatakan langkah merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjadi upaya memperbaiki struktur pasar operator seluler di Indonesia. Saat ini terdapat empat operator seluler di Tanah Air yakni Telkomsel, Indosat Ooredo Hutchinson, XL Axiata, dan Smartfren.
“Sekarang dengan adanya empat operator, empat pemain. Itu terlalu banyak. Kalau terlalu banyak itu memacu kompetisi yang selalu panas,” kata Dian kepada awak media di Jakarta Selatan, Rabu, 11 Desember 2024.
Menurut dia, langkah merger XL Axiata dengan Smartfren bisa membuat industri operator memiliki struktur pasar yang lebih terjaga keberlanjutannya. Pasarlnya, kata dia, saat ini terjadi ketimpangan alokasi spektrum operator seluler. “Kami spektrumnya kalau bisa dibilang setengah dari pemain yang lebih besar."
Dalam paparannya, manajemen Axiata Group memproyeksikan merger XL Axiata dengan Smartfren membuat entitas gabungan memiliki sekitar 94,5 juta pelanggan. Per kuartal ketiga 2024, XL Axiata memiliki 58,6 juta pelanggan dan Smartfren 11,6 juta pelanggan.
Seperti diketahui, kesepakatan merger dua entitas tersebut memiliki nilai gabungan mencapai Rp 104 triliun. Nantinya, gabungan kedua entitas ini akan membentuk perusahaan bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.
Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan entitas XL Axiata akan bertahan. Sementara Smartfren dan Smartel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart. “Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali, masing-masing memegang 34,8 persen saham XL Smart,” kata Vivek pada Rabu.
Terpisah, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut merger XL Axiata dan Smartfren Telecom sebagai suatu keniscayaan. "Kita tahu kan industri telko ini makin saturated istilahnya, makin jenuh, ruang pertumbuhannya juga makin kecil, jadi saya kira tindakan merger itu sudah satu keniscayaan," kata Nezar di Yogyakarta, Selasa, seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Nezar mengatakan langkah merger kedua operator seluler tersebut berpotensi mendatangkan iklim kompetisi yang lebih sehat dalam industri telekomunikasi.
komentar
Jadi yg pertama suka