Dalam upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan di eskalator, Pemerintah Kota Nagoya bekerja sama dengan mahasiswa dalam sebuah inisiatif yang melarang pengguna eskalator untuk berjalan di atasnya.

Pemerintah Kota Nagoya mereka penelitian bersama dengan mahasiswa Universitas Osaka dengan menggunakan poster untuk membandingkan bagaimana orang bertindak dalam dua situasi berbeda.

Orang Jepang sering berdiri di satu sisi eskalator agar mereka yang terburu-buru dapat lewat. Namun, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah organisasi industri, sekitar setengah dari kecelakaan yang melibatkan eskalator disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat, seperti berjalan di atasnya.

Untuk penelitian ini, dibuat tiga jenis poster yang mengaplikasikan Teori Dorongan. Teori ini dirancang untuk mendorong orang mengambil tindakan tertentu dengan memberi mereka informasi yang sesuai berdasarkan ekonomi perilaku.

Di beberapa lokasi penelitian, poster dipajang di sisi sebelum menaiki eskalator yang meminta orang untuk berdiri berdampingan dengan teman, keluarga, dan pasangan mereka. Di lokasi lain, poster seperti itu tidak dipasang.

Yamaguchi Nanaha, seorang mahasiswa di Universitas Osaka, mengatakan sangat menarik untuk melihat bagaimana teori yang dia pelajari memengaruhi perilaku orang. Selain itu, ia menyatakan kebahagiaannya jika inisiatif tersebut memotivasi orang untuk menggunakan eskalator dengan aman.

Inisiatif Nagoya dimulai pada Oktober tahun lalu ketika kota tersebut memberlakukan peraturan yang melarang orang berjalan di eskalator untuk mencegah kecelakaan. Sejak saat itu, kota tersebut meminta pengguna eskalator untuk berdiri di kedua sisi.