Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Riset Pinhome: Permintaan Pembelian Rumah Naik
TEMPO BISNIS   | Desember 14, 2024
18   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Riset dari platform properti Pinhome menunjukkan permintaan pembelian rumah meningkat 21 persen di wilayah dengan perkembangan infrastruktur signifikan. CEO Pinhome, Dayu Dara Permata mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi penopang perkembangan pasar properti.
“Pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia telah membuka akses dan meningkatkan konektivitas antar wilayah, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan pasar properti,” ujar Dayu melalui keterangan tertulis, Kamis, 12 Desember 2024.
Dayu menuturkan, pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta, proyek LRT Bali, dan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi faktor pendorong utama peningkatan pembelian rumah.
Selain itu, kata dia, pembangunan infrastruktur juga meningkatkan pertumbuhan total kesediaan rumah baru. Dia mencontohkan Kabupaten Sidoarjo yang meningkat lebih dari tiga kali lipat dan Kabupaten Tangerang yang meningkat sebesar 34 persen. Menurut Dayu, hal ini didorong oleh pembangunan Flyover Djuanda di Sidoarjo dan proyek tol Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) di Kabupaten Tangerang.
Lebih lanjut, dia menyebut, infrastruktur juga mempengaruhi sewa. Dayu mengungkap, pembangunan LRT mendorong permintaan sewa apartemen di Jakarta Utara dan Jakarta Timur yang naik 4 kali lipat akibat Proyek LRT Jakarta Fase 1B dan LRT Jabodebek.
Pinhome juga mendapat temuan permintaan properti di wilayah suburban meningkat. Hal ini ditunjukkan dari 85 persen transaksi pembiayaan pembelian properti di Jabodetabek berasal dari wilayah suburban yang menunjukkan bahwa peningkatan penghubung antar wilayah mendorong permintaan properti di area penyangga.  
Selain itu, pertumbuhan total inventori rumah seken di Indonesia mencapai 33 persen di kuartal 3 2024. "DI Yogyakarta sebanyak 65 persen dan Sumatera Utara 46 persen memimpin pertumbuhan ini, terutama didorong oleh inventori rumah dengan tipe lebih kecil atau sama dengan 54,” kata dia.
Temuan terakhirnya, KPR atau KPA juga bertumbuh positif. Dayu mengatakan, KPR dan KPA mencatat pertumbuhan sebesar 9 persen pada kuartal 3 2024. Pembiayaan properti berbasis syariah tumbuh 13 persen di kuartal 3 2024, dengan lonjakan dua kali lipat pada skema bunga tetap 15 tahun. KPR Take Over juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 26 persen di kuartal 3 2024.  
komentar
Jadi yg pertama suka