Ekonomi & Bisnis
Basuki: Masjid IKN Pengganti Istiqlal Bisa Dipakai Lebaran 2025
CNN EKONOMI
| Desember 19, 2024
6 0 0
0
Yogyakarta, CNN Indonesia --
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menargetkan masjid negara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur sudah bisa dipakai beribadah saat lebaran 2025.
"Yang baru kita bangun sekarang masjidnya untuk menjadi masjid negara, jadi mudah-mudahan nanti Idul Fitri bisa kita pakai," kata Basuki di UGM, Sleman, DIY, Kamis (19/12).
Sementara untuk tempat ibadah kepercayaan lain macam gereja, vihara, pura dan lain sebagainya sekarang ini masih dalam proses lelang pembangunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Basuki, tempat-tempat ibadah tersebut akan dibangun berdampingan. "Nanti (satu) kompleks itu," sambungnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa Satria mengatakan Masjid di IKN akan menggantikan status Masjid Istiqlal di Jakarta sebagai Masjid Negara.
Hariqo menjelaskan pergantian tersebut adalah konsekuensi dari Masjid Istiqlal di Jakarta yang tidak akan lagi menjadi Ibu Kota Indonesia dan berpindah ke IKN.
Lebih lanjut, Hariqo mengatakan Masjid di IKN ini akan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, Hariqo mengatakan Masjid di IKN tengah dalam tahap pembangunan I yang terdiri dari bangunan utama 4 lantai. Ia merinci 4 lantai itu berupa 2 lantai mezzanine dan 2 lantai pelataran serbaguna sekaligus untuk parkir.
Hariqo menyebut Masjid di IKN tersebut dapat menampung maksimal sebanyak 60 ribu jamaah setelah rampung dibangun.
"Langkah ini membuktikan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan pembangunan IKN sekaligus menyediakan fasilitas ibadah yang memadai dan representatif bagi seluruh masyarakat Indonesia, sesuai Visi Indonesia Maju," kata Hariqo dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/12).
Masjid IKN dibangun di atas lahan seluas 32.125 m2 dengan luas bangunan masjid dan plaza seluas 60.173 m2 serta Minaret seluas 427 m2. Selain itu juga terdapat bangunan komersial seluas 2.212 m2 (2 lantai), dan bangunan penunjang seluas 727 m2 (1 lantai).
Masjid Negara dilengkapi fasilitas parkir yang mendukung kebutuhan pengunjung, termasuk 4 lot khusus VVIP, 1 lot untuk difabel. Selain itu, tersedia juga 5 lot parkir yang diperuntukkan bagi bus, serta pada lantai LG di area pelataran dengan kapasitas 64 lot parkir.
(kum/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka