Ekonomi & Bisnis
80 Ribu Pekerja Kena PHK, Terbanyak dari Industri Apa?
CNN EKONOMI
| 11 jam yang lalu
1 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengungkap jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga Desember 2024 mencapai 80 ribu orang.
Menurutnya, jumlah itu berpotensi meningkat dalam waktu dekat karena ada puluhan perusahaan yang tercatat akan melakukan PHK. Berdasarkan data yang diterima Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), jumlahnya mencapai 60 perusahaan.
"(Jumlah PHK ada) 80 ribuan lah. Belum lagi kemarin saya diskusi dengan beberapa kawan-kawan, ada sekitar 60 perusahaan yang akan melakukan PHK. Dan ini kan mengerikan sekali gitu," ujar pria yang akrab disapa Noel itu usai konferensi pers di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Senin (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noel menerima laporan dari kalangan serikat pekerja hingga pengusaha bahwa potensi PHK di 60 perusahaan ini lantaran Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
"Memang ada beberapa kritikan-kritikan soal sumber dari masalah ini. Kawan-kawan yang memberi masukan ke saya, entah itu pengusaha, entah itu kawan-kawan serikat pekerja, dia bilang bahwa sumber itu adalah Permendag 8, lalu meringankan yang namanya impor bahan jadi," jelas Noel.
Dirinya berharap Kementerian Perdagangan dapat segera mengevaluasi dampak regulasi tersebut terhadap sektor ketenagakerjaan.
"Semoga apa yang saya sampaikan ini bisa didengar ke kementerian yang mengeluarkan permen itu," ujarnya lebih lanjut.
Berdasarkan Satudata Kemnaker, jumlah PHK periode Januari-November 2024 mencapai 67.870 orang. Provinsi DKI Jakarta menempati posisi pertama dengan jumlah PHK tertinggi mencapai 14.501 atau 21,37 persen.
Kemudian berdasarkan data yang diterima Noel dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia, (APSyFI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), dari 60 perusahaan yang tercatat tutup atau bakal melakukan PHK paling banyak merupakan perusahaan tekstil.
Berikut daftar perusahaan yang melakukan PHK dan merumahkan tenaga kerja:
- PT Adetex - 500 tenaga kerja dirumahkan
- Agungtex Group - 2.000 tenaga kerja dirumahkan
- PT Alenatex - Tutup, PHK 700 tenaga kerja
- PT Apac Inti Corpora - Pengurangan tenaga kerja
- PT Argo Pantes (Bekasi) - Tutup, berhenti produksi
- PT Asia Citra Pratama - Tutup, berhenti produksi
- PT Asia Pacific Fiber (Kaliwungu) - Pengurangan tenaga kerja
- PT Asia Pacific Fiber (Karawang) - PHK 2.500 tenaga kerja
- PT Bitratex - Pengurangan tenaga kerja
- PT Centex - Spinning Mills - Tutup, berhenti produksi
- PT Chingluh - PHK 2.000 tenaga kerja
- PT Damatex - Tutup, berhenti produksi
- PT Delta Merlin Tekstil I (Duniatex Group) - PHK 660 tenaga kerja
- PT Delta Merlin Tekstil II (Duniatex Group) - PHK 924 tenaga kerja
- PT Djoni Texindo - Tutup, berhenti produksi
- PT Dupantex - Tutup, berhenti produksi
- PT Efendi Textindo - Tutup, berhenti produksi
- PT Fotexco Busana Internasional - Tutup, berhenti produksi
- PT Grand Best - PHK 300 tenaga kerja
- PT Grand Pintalan - Tutup, berhenti produksi
- PT Grandtex - Tutup, berhenti produksi
- PT Gunatex - Tutup, berhenti produksi
- PT HS Aparel - Tutup
- PT Indachi Prima - Penguranngan tenaga kerja
- PT Jelita - Tutup, berenti produksi
- PT Kabana - PHK 1.200 tenaga kerja
- PT Kaha Apollo Utama - Tutup, berhenti produksi
- PT Kahatex - Pengurangan tenaga kerja
- PT Kintong - Tutup, berhenti produksi
- Kusuma Group (PT Pamor, PT Kusuma Putra, PT Kusuma Hadi) - Tutup, PHK 1.500 tenaga kerja
- PT Lawe Adyaprima Spinning Mills - Tutup, berhenti produksi
- PT Lojitex - Tutup, berhenti produksi
- PT Lucky Tekstil - PHK 100 tenaga kerja
- PT Mafahtex Tirto - Tutup, berhenti produksi
- PT Miki Moto - Tutup, berhenti produksi
- PT Mulia Cemerlang Abadi - Tutup, berhenti produksi
- PT Mulia Spindo Mills - Tutup, berhenti produksi
- PT Nikomas - Bertahap ribuan kerja
- PT Ocean Asia Industry - Tutup, PHK 314 tenaga kerja
- PT Sanca Sindo - Tutup, berhenti produksi
- PT Pismatex - Pailit, PHK 1.700 tenaga kerja
- PT Polyfin Canggih - Pengurangan tenaga kerja
- PT Pulaumas Tekstil - PHK 460 tenaga kerja
- PT Rayon Utama Makmur - Tutup
- PT Ricky Putra Globalindo Tbk - Tutup, berhenti produksi
- PT Sai Aparel - Relokasi sebagian
- PT Saritex - Tutup, berhenti produksi
- PT Sembung Tex - Tutup, berhenti produksi
- PT Sinar Panca Jaya - Pengurangan tenaga kerja
- PT South Pacific Viscose - Pengurangan tenaga kerja
- Sritex Group - 2.500 tenaga kerja dirumahkan
- PT Starpia - Tutup
- PT Sulindafin - Tutup, berhenti produksi
- PT Sulindamills - Tutup, berhenti produksi
- PT Tifico Fiber Industries - Pengurangan tenaga kerja
- PT Tuntex - Tutup, PHK 1.163 tenaga kerja
- PT Wiska (Sumedang) - Tutup, PHK 700 tenaga kerja
- PT Primissima - Tutup, berhenti produksi
- PT Sritex - Pailit, pengawasan kurator
- PT Asia Pacific Fibers di Karawang - Berhenti produksi
komentar
Jadi yg pertama suka