Ekonomi & Bisnis
Maruarar Sirait Klaim Berau Coal Bangun 500 Rumah di Kaltim Pekan Ini, Dibagikan Gratis untuk Rakyat
TEMPO BISNIS
| 4 jam yang lalu
4 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara mengklaim PT Berau Coal Energy Tbk dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (dulu bernama PT Adaro Energy) bakal segera merealisasikan rencana pembangunan rumah untuk mendukung program 3 Juta Rumah.
Ara mengatakan Berau bakal melakukan groundbreaking proyek tersebut di Berau, Kalimantan Timur pada 27 Desember mendatang.
"Groundbreaking (pembangunan) 500 rumah yang akan diberikan secara gratis kepada rakyat," kata Ara dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan FLPP Dan Tapera Tahun 2025 di Auditorium Kementerian Pekerjaaan Umum, Senin, 23 December 2024. "Sebanyak 500 rumah beserta isinya."
Sementara itu, Alamtri yang merupakan perusahaan milk Garibaldi Thohir alias Boy Thohir akan melakukan groundbreaking proyek pembangunan rumah rakyat pada January 2025. Sebelumnya, Ara mengatakan Alamtri bakal membangun rumah rakyat di Kalimantan Selatan.
Dia berujar, pembangunan rumah oleh Berau maupun Alamtri dilakukan di wilayah yang dekat dengan usaha tambang kedua perusahaan tersebut.
"Menurut saya, itulah gotong royong. Itulah Indonesia. Bagaimana para pengusaha mau membantu rakyat untuk mendapatkan rumah," kata Ara.
Sebelum Berau dan Adaro, PT Agung Sedayu Group sudah merealisasikan proyek serupa di Kabupaten Tangerang, Banten. Perusahaan milik Sugianto Kusuma alias Aguan itu membangun 250 unit rumah dengan menggelontorkan dana corporate social responsibililty senilai Rp 60 miliar.
Ara menyebut proyek pembangunan yang masuk groundbreaking pada 1 November 2024 itu sedang berlangsung. "Apakah itu salah, saya rasa tidak. Tidak ada yang masuk negara, saya tidak terima uang, tidak terima rumah," kata Ara.
Sejak awal menjadi Menteri PKP, Ara memang kerap mengatakan program 3 juta rumah yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto akan dikerjakan dengan konsep gotong royong. Terlebih, anggaran Kementerian PKP cupet, yakni hanya Rp 5,27 triliun untuk 2025.
Kendati menggandeng para pengusaha, Politikus Partai Gerindra itu mengklaim tidak menawarkan atau memberikan imbal balik kepada pengusaha yang terlibat. "Nggak ada menawarkan apa-apa karena mereka membangunnya, kalau tidak salah di dekat atau di tempat mereka berusaha," ujar Ara ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 3 Desember 2024. "Mereka mau menyumbang saja."
Adapun Laporan Majalah Tempo edisi 8 Desember 2024 menyebutkan tiga pengusaha properti mengungkap motif lain yang mendorong pengusaha mau terlibat dalam program 3 juta rumah. Kepada Tempo, tiga pengusaha itu membeberkan alasan di balik bergabungnya Aguan dalam proyek penyediaan hunian gratis.
Mereka mengatakan, sebagai imbalan karena membantu pemerintah, Aguan bakal mendapatkan karpet merah berupa kemudahan perizinan dalam proyek proyek yang digarap perusahaannya. Selain itu, Aguan bakal dilibatkan dalam berbagai proyek Infrastruktur strategis, di antaranya pembangunan tanggul raksasa National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Ghoida Rahmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
komentar
Jadi yg pertama suka