Ekonomi & Bisnis
Erick Thohir Dorong Konsolidasi 47 BUMN Menjadi 30
TEMPO BISNIS
| 18 jam yang lalu
4 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara mengenai kelanjutan rencana pemangkasan 47 perusahaan BUMN menjadi 30 perusahaan. Dia mengatakan, pihaknya tengah melakukan kajian internal mengenai rencana konsolidasi tersebut.
"Ada 45 program yang kami akan dorong untuk 5 tahun ke depan, termasuk bagaimana konsolidasi dari 47 perusahaan ke 30 itu," ujar Erick saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Selasa, 24 Desember 2024.
Erick menyebut, proses konsolidasi ini akan dilakukan secara bertahap dengan target secepat mungkin. Hal ini dikarenakan tiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga ada yang memerlukan waktu setahun hingga dua tahun proses merger.
“Targetnya secepat mungkin. Tetapi perlu proses, ada yang setahun, ada yang bisa dua tahun," kata dia.
Erick mencontohkan salah satu proses merger yang tengah berjalan adalah merger PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni dengan PT ASDP Indonesia Ferry Persero ke dalam PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Ia mengatakan, proses merger ketiga perusahaan BUMN tersebut telah mendapat dukungan dari Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandy.
Selanjutnya, dia juga menyinggung mengenai proses penyatuan BUMN karya yang masih dalam proses kajian dan audiensi dengan kementerian terkait. Erick menuturkan, pihaknya akan melakukan kajian ulang terhadap rencana tersebut untuk disampaikan kepada menteri Pekerjaan Umum (PU) yang baru yakni Dody Hanggodo.
“Kemarin kan surat pertama (tentang merger BUMN karya) untuk jamannya Pak Bas, sekarang berbeda menteri jadi kajiannya harus kita ulang,” kata Erick.
Dia mengatakan, kajian ulang tersebut bertujuan agar proses merger dapat sesuai secara hukum. Adapun, hasil kajiannya dia perkirakan akan kembali dikirim pada Kementerian PU pada Januari 2025 mendatang.
Adapun, tujuh perusahaan pelat merah konstruksi yang akan dilebur tersebut adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Wika), PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero Tbk. (WSKT), PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero). Sedangkan, terkait skema penggabungannya, Kementerian BUMN akan menggabungkan PTPP dengan Wijaya Karya, Adhi Karya sebagai induk holding bagi Brantas dan Nindya, sementera Waskita bergabung dengan Hutama Karya.
Melansir Antara, Erick Thohir menyampaikan rencana konsolidasi perusahaan BUMN menjadi 30 pada Selasa, 5 Maret 2024. Dia mengatakan, telah merancang peta jalan bagi proyek tersebut untuk periode 2024 hingga 3034.
Sejak awal menjabat pada 2019, Erick telah merencanakan pengurangan jumlah BUMN. Pada Juni 2020, Kementerian BUMN telah mengurangi jumlah entitasnya dari 142 perusahaan menjadi 107 perusahaan. Dia menyebut, upaya ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturisasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
komentar
Jadi yg pertama suka