Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Badan Gizi Nasional: Tak Ada Pungutan pada Program Makan Bergizi Gratis
TEMPO BISNIS   | 13 jam yang lalu
4   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) membantah dugaan adanya pungutan biaya pada program makan bergizi gratis (MBG) di salah satu sekolah. Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) BGN Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan mengatakan, program tersebut sepenuhnya gratis dan tidak ada kewajiban biaya tambahan bagi orang tua murid.
“Program makan bergizi gratis yang diinisiasi pemerintah. Tidak ada unsur pungutan, apalagi kewajiban membeli wadah makan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa, 24 Desember 2024.
Iwan menuturkan, program makan bergizi gratis dirancang dengan prinsip pemerataan dan aksesibilitas, sehingga tidak ada siswa yang merasa terbebani dan terkucilkan. Dia berujar, program priaritas Presiden Prabowo Subianto itu menjadi upaya strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat, dan melalui klarifikasi ini, kami ingin memastikan bahwa program ini hadir untuk meringankan beban orang tua, bukan sebaliknya,” kata dia.
Lebih lanjut, ia pun mengimbau agar masyarakat segera melapor apabila menemukan oknum yang mencoba mengambil keuntungan dari program ini. Iwan menyebut, Badan Gizi Nasional akan terus mengawasi pelaksanaan program makan bergizi di seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk emastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh generasi muda, tanpa ada hambatan.
Sebelumnya, beredar potongan video di media sosial yang memperlihatkan wali murid yang sedang melakukan rapat di sekolah anaknya. Video tersebut memuat keterangan bertuliskan dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukansekolah berkaitan dengan pelaksanaan program makan bergizi gratis.
“Lagi rapat di sekolah. Acara makan gratis tapi harus beli tempat makan 2, harganya Rp 30.000 per satuan, harus beli 2, jadi totalnya Rp 60.000,” tulis akun @ahmad.lehan6 di akun TikToknya.
Video tersebut pun lantas menuai banyak komentar dari pengguna sosial media lain. Salah satunya, akun TikTok resmi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Akun tersebut menanyakan siapa yang memberikan informasi bahwa program makan bergizi gratis memerlukan biaya untuk kotak makan. Kemudian, @ahmad.lehan6 menjawab, “Kepala sekolahnya.” 
Hingga saat tulisan ini ditulis, masih belum diketahui sekolah mana yang dimaksud dalam video tersebut.
komentar
Jadi yg pertama suka