Ekonomi & Bisnis
BRI Salurkan KUR Rp 175,66 Triliun Hingga Akhir November 2024
TEMPO BISNIS
| Kemarin, 22:11
1 0 0
0
INFO BISNIS - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp 175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga akhir November 2024.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, pencapaian tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif, seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan. "Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan," katanya.
Mayoritas peminjam KUR mikro menarik pinjaman di kisaran Rp 30-40 juta. Kajian yang dilakukan BRI dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan, KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32 sampai 50 persen. Kredit usaha rakyat juga meningkatkan keuntungan sekitar 34 hingga 38 persen. Dan pengusaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 persen lebih banyak ketimbang non-debitur KUR.
Tak hanya memberikan bantuan pembiayaan melalui kredit usaha rakyat, BRI juga membantu meningkatkan kapasitas usaha para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Caranya, melalui peningkatan literasi keuangan hingga membuka jejaring pasar yang lebih luas melalui Bazaar UMKM BRILian.
Pengelola usaha Wingko Bambang Indrajaya, Bastian Hendri memanfaatkan bantuan KUR BRI dan mendapatkan program pendampingan. Dengan begitu, produk wingko buatannya dapat tampil di Bazaar UMKM BRILian agar dapat merambah pasar yang lebih luas.
Sejak 2018, Bastian adalah nasabah BRI dan memperoleh fasilitas KUR. Selain mendapatkan tambahan modal, dia juga dapat berinovasi dan meningkatkan produksi karena permintaan melesat. Dengan begitu, dia juga harus menambah tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Bastian menceritakan momentum yang tak terlupakan saat menjalankan usaha wingko. Pada 2005, mereka mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 sentimeter. Prestasi ini menjadi kebanggaan sekaligus titik balik yang membuka jalan bagi pengakuan lebih luas terhadap usaha kudapan tersebut.
"Setelah itu, produksi kami melonjak pesat," kata Bastian. Yang semula hanya satu atau dua bak adonan per hari dengan bobot masing-masing 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari. Namun bisnis tak selalu mulus. Pandemi Covid-19 membuat usahanya lesu, sama seperti geliat usaha lain yang kendur.
Hingga saat pandemi mulai reda dan semua berangsur normal, Bastian kembali menggerakkan usahanya dengan pendampingan dari BRI. Sinergitas bersama pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi siasat ampuh dalam membuat usahanya naik kelas, hingga menjadi bisnis yang terkenal dan berdampak bagi sekitar. (*)
komentar
Jadi yg pertama suka