Ekonomi & Bisnis
Profil OK Lim, Taipan Minyak Singapura yang Resmi Dinyatakan Bangkrut
CNN EKONOMI
| Kemarin, 16:06
4 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Perusahaan minyak asal Singapura, Hin Leong Trading yang dimiliki salah satu taipan, Lim Oon Kuin atau biasa dikenal OK Lim dan anak-anaknya resmi dinyatakan bangkrut pada Jumat (28/12).
OK Lim mengaku akan mengajukan pailit karena tidak memiliki cukup aset untuk membayar semua penggugat. Perintah kebangkrutan diumumkan dalam lembaran negara Singapura pada Jumat kemarin dan telah berlaku sejak 19 Desember 2024. Sementara harta pailit mereka akan dikelola oleh Leow Quek Shiong dan Seah Roh Lin dari BDO Advisory.
Melansir Channel News Asia (CNA), ia dan kedua anaknya Lim Huey Ching dan Evan Lim Chee Meng sebenarnya telah sepakat pada September lalu untuk membayar US$3,6 miliar kepada likuidator dan kreditur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, mereka kemudian mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai cukup aset untuk membayar seluruh penggugatnya dan akan mengajukan pailit.
Lalu siapa OK Lim?
OK Lim mendirikan Hin Leong Trading sejak tahun 1963. Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan minyak independen terbesar di Singapura.
Melansir Forbes, Lim mendirikan Hin Leong Trading di usia 20 tahun. Kala itu, dia sempat mengantarkan satu truk solar ke nelayan dan produsen listrik pedesaan kecil.
Perusahaan ini kemudian memainkan peran penting dalam membantu negara kota tersebut menjadi pelabuhan pengisian bahan bakar kapal teratas di dunia.
Divisi pelayaran grup tersebut, Ocean Tankers, memiliki lebih dari 130 armada kapal tanker yang dijalankan oleh putranya, Evan. Lim juga memiliki unit penyimpanan minyak Universal Terminal dengan PetroChina.
OK Lim lahir di Singapura dan memulai kariernya di industri minyak pada tahun 1960-an. Di bawah kepemimpinannya, Hin Leong kemudian berkembang menjadi perusahaan minyak sukses dan memiliki reputasi baik di Singapura dan Asia Tenggara.
Namun, kebangkrutan Hin Leong pada tahun 2020 menyebabkan OK Lim menghadapi masalah hukum. Ia didakwa dengan tuduhan penipuan dan pemalsuan dokumen, dan dijatuhi hukuman penjara selama 17,5 tahun pada November 2024.
Merujuk AFP, total 130 tuntutan pidana yang mengancam OK Lim dan melibatkan ratusan juta dolar. Namun, jaksa penuntut mengadili dan menghukumnya hanya atas tiga tuntutan, yakni dua di antaranya karena menipu HSBC dan ketiga karena mendorong seorang eksekutif Hin Leong untuk memalsukan dokumen.
(thr/wiw)
komentar
Jadi yg pertama suka