Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Taipan Minyak Singapura OK Lim Resmi Dinyatakan Bangkrut
CNN EKONOMI   | Desember 28, 2024
1   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Taipan minyak asal Singapura Lim Oon Kuin atau OK Lim dan anak-anaknya resmi dinyatakan bangkrut pada Jumat (27/12).
OK Lim yang merupakan pendiri raksasa minyak Singapura Hin Leong Trading mengatakan bahwa mereka akan mengajukan pailit karena mereka tidak memiliki cukup aset untuk membayar semua penggugat.
Melansir Channel News Asia (CNA), ia dan kedua anaknya Lim Huey Ching dan Evan Lim Chee Meng sebenarnya telah sepakat pada September lalu untuk membayar US$3,6 miliar kepada likuidator dan kreditur. Namun, mereka kemudian mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai cukup aset untuk membayar seluruh penggugatnya dan akan mengajukan pailit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintah kebangkrutan kemudian diumumkan dalam lembaran negara Singapura pada Jumat kemarin dan telah berlaku sejak 19 Desember 2024. Sementara harta pailit mereka akan dikelola oleh Leow Quek Shiong dan Seah Roh Lin dari BDO Advisory.
Keputusan pailit terjadi di tengah persidangan perdata yang dibuka pada Agustus 2023 yang diajukan oleh likuidator terhadap keluarga Lim.
Lim dan kedua anaknya diharapkan untuk memberikan kesaksian dalam persidangan, tetapi keputusan persetujuan pailit membatalkan rencana tersebut dan mengakhiri proses persidangan.
Perusahaan Hin Leong menderita menderita kerugian sekitar US$808 juta dari kontrak berjangka dan swap dari 2010 hingga 2020. Kerugian tersebut diduga disembunyikan dengan melebih-lebihkan laba sebesar US$2,1 miliar pada periode yang sama.
Keluarga Lim sengaja menyembunyikan kerugian Hin Leong dan menggambarkan perusahaan untung. Padahal, sebenarnya perusahaan tersebut bangkrut secara besar-besaran.
Sementara itu, OK Lim dijatuhkan hukuman 17,5 tahun penjara pada November lalu karena telah menipu bank global HSBC Holdings Plc dengan nilai kerugian sebesar US$111,7 juta.
Jaksa penuntut mengungkap pria berusia 82 tahun itu telah mendalangi salah satu kasus penipuan pembiayaan perdagangan paling serius di Singapura.
Hukumannya dijatuhkan terkait dua transaksi palsu untuk penjualan minyak serta penyerahan dokumen palsu yang membuat HSBC mencairkan pinjaman US$111,7 juta kepada perusahaannya, Hin Leong Trading.
Hakim Distrik Utama Toh Han Li mengatakan bahwa perilaku Lim mempengaruhi layanan keuangan Singapura. Maka itu, hukuman jera diperlukan untuk mencegah pelanggaran merembes ke dalam ekosistem keuangan, yang dapat menyebabkan perbankan memberlakukan aturan yang lebih ketat atau menarik layanan pembiayaan perdagangan mereka sepenuhnya.
Namun, pengacaranya kemudian mengatakan bahwa Lim akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.
(fby/wiw)
komentar
Jadi yg pertama suka