Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Menko Zulhas Sebut Tahun Depan Tidak Ada Impor Beras, Garam, dan Gula
CNN EKONOMI   | 22 jam yang lalu
1   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah secara berkala akan mulai tidak melaksanakan impor pangan untuk mendukung swasembada pangan nasional pada 2025 mendatang.
Ia mengatakan komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025 mendatang. Dia menyatakan ada empat komoditas pangan yang tak akan diimpor mulai tahun depan, termasuk beras.
"Swasembada pangan ini menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target di 2029 tapi ini dimajukan ke 2027. Sehingga semua harus bekerja keras dan berkomitmen mewujudkan ini," ujar Zulkifli Hasan saat pelaksanaan rapat koordinasi pangan di Bandarlampung, Sabtu (28/12).
"Kami memutuskan tahun depan tidak impor beras, agar petani bisa tanam padi yang banyak serta harga di pasaran bagus," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, sambungnya,  pemerintah juga tidak akan melakukan impor garam sebab produksi garam petani mencukupi. Lalu tidak melakukan impor jagung pakan ternak, dan tidak impor gula.
"Jadi sudah ada empat komoditas yang tahun depan kita tidak impor. Nanti berkala akan ada komoditas lain yang akan dioptimalkan produksinya di dalam negeri sehingga menguntungkan kita," ucap dia.
"Selama ini kita impor pangan sampai 30 juta ton, hidup kita tergantung dari impor gandum, gula, beras, buah-buahan, kopi. Dan, sekarang waktunya swasembada pangan. Kemudian swasembada air, energi, dan hilirisasi yang kita tuju di akhir," imbuh sosok yang juga dikenal sebagai Ketua Umum PAN tersebut.
Zulhas menjelaskan selama ini sektor pertanian secara nasional dalam perkembangannya cukup tertinggal akibat banyak hal. Sehingga saat ini dengan dukungan dari Presiden RI Prabowo Subianto melalui program prioritasnya dan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota menjadi waktu yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan.
"Semua harus satu tim kompak, dan kolaboratif sebab ini waktunya membangun swasembada pangan nasional, serta meninggalkan ketergantungan impor pangan," tambahnya.
(Antara/kid)
komentar
Jadi yg pertama suka