Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Lee KoGuan, Lahir di RI dan Berharta Rp168 T di Singapura
CNN EKONOMI   | Kemarin, 11:15
8   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Beranilah mengambil risiko hidup. Karena siapa tahu, keberanian itu bisa membawa Anda bergelimang harta.
Seperti yang terjadi pada Lee KoGuan misalnya. Berani mengambil risiko saat pasar ekuitas anjlok imbas pandemi yang melanda dunia pada awal 2020 lalu dengan membeli saham Tesla, harta kekayaan Lee KoGuan kini melesat jadi US$10,4 miliar.
Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp16.193 per dolar AS, kekayaan Lee tembus Rp168,4 triliun. Kekayaan itu menjadikannya orang terkaya nomor 9 di Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu siapa sebenarnya Lee KoGuan?
Mengutip berbagai sumber, sejatinya Lee merupakan hartawan kelahiran Indonesia pada 1955 lalu. Tapi sangat sedikit informasi soal di mana dia dilahirkan dan kemudian dibesarkan.
Yang terlacak; dia kemudian pindah ke Amerika Serikat. Kehidupan Lee yang terlacak pun setelah ia menempuh pendidikan tinggi.
Tercatat, ia pernah menempuh pendidikan tinggi di jurusan hubungan internasional Columbia University pada 1982.
Setelahnya, ia menempuh pendidikan tinggi dari New York Law School pada 1985.
Setelah menyelesaikan studinya itu, ia bersama dengan istrinya Thai Lee kemudian membeli Lautek, sebuah perusahaan perangkat lunak di New Jersey, dengan harga sekitar US$1 juta
Perusahaan mereka perbaiki dan kemudian ganti namanya menjadi SHI International Corp. SHI merupakan sebuah perusahaan perangkat lunak yang berkantor di New Jersey, AS
Awal mula beroperasi, SHI bergerak dalam bidang pengecer perangkat lunak.
Shi sukses besar. Dalam perjalanannya, Shi yang awalnya hanya menjadi pengecer perangkat lunak, berhasil tumbuh menjadi perusahaan penyedia IT terkemuka dunia. 
Tercatat lebih dari 15 ribu klien besar sudah berhasil mereka gaet mulai dari organisasi,  korporat, sektor pemerintah, dan akademis di seluruh dunia. Klien besar tersebut, antara lain; Boeing, Johnson & Johnson, dan AT&T.
Keberhasilan dalam menggaet klien itu membuat kinerja perusahaan moncer. Mengutip South China Morning Post, pada 2021 lalu, Shi berhasil meraup pendapatan tahunan sampai dengan US$11 miliar.
Namun, di tengah kegelimangan bisnis itu, Lee KoGuan bercerai dengan istrinya. 
Lee KoGuan kemudian memilih untuk meninggalkan operasi sehari-hari SHI dan membiarkan mantan istrinya Thai Lee berperan sebagai CEO.
Ia memilih fokus pada filantropi dan Tesla. Mengutip Forbes, fokus ke Tesla dilakukan karena ia merupakan salah satu fans berat CEO Tesla Elon Musk.
Karena 'kegilaannya' tersebut, ia mempertaruhkan semua yang dimilikinya untuk Tesla. Pertaruhan salah satunya ia lakukan saat kejatuhan pasar saham seiring mewabahnya pandemi corona pada awal 2020 lalu.
Kejatuhan membuatnya menjual sebagian besar portofolio sahamnya di Baidu, Nvidia, China Mobile hingga Nio.
Hasil penjualan itu kemudian semuanya ia pakai untuk membeli saham Tesla. Ia mengakui saat itu pilihan tersebut sangat berisiko.
Tapi ia tetap percaya diri. Kepercayaan ia dasarkan pada prediksinya bahwa teknologi ramah lingkungan yang dihadirkan Tesla melalui mobil listriknya akan menguntungkan di masa depan. 
Ia juga mengatakan bahwa investasi yang ia lakukan dalam membeli saham Tesla tidak dilakukan untuk jangka pendek.
"Ini untuk jangka panjang. Saya tidak pernah bertaruh jangka pendek pada Tesla. Dan saya percaya pada teknologi ramah lingkungan," katanya seperti dikutip dari Forbes.
Dan keyakinan itu berbuah manis. Harga saham Tesla meroket lebih dari 1.440 persen sejak 1 Maret 2022.
Lee Koguan berbangga diri dan mengatakan bahwa ia telah berhasil mengembalikan keuntungan perdagangan ke Tesla.
Menurut dokumen bank yang dikutip dari Forbes, Lee Koguan memiliki 6,3 juta saham Tesla dan lebih dari 1,8 juta opsi panggilan Tesla in-the-money, sampai 24 September 2021.
Koguan secara terbuka menegaskan, di Twitter dan LinkedIn, bahwa dia adalah pemegang saham individu Tesla terbesar ketiga. Kepemilikan saham itu belum dikonfirmasi oleh perusahaan. 
Yang pasti, lonjakan harga saham itu telah membuat sumber kekayaan Lee KoGuan yang tadinya hanya berasal dari Shi International bertambah dan berlipat ganda sehingga membuat nilai kekayaannya melesat. 
Namun, lonjakan kekayaan itu tak membuat Lee Koguan berbangga diri. Ia bersikeras tidak peduli dengan kekayaannya.
"Saya menghabiskan 95 persen waktu saya bukan untuk mencari uang, melainkan untuk melakukan penelitian," kata Koguan.
(agt/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka