Ekonomi & Bisnis
KEK Peroleh Investasi Rp 82,6 Triliun pada 2024
TEMPO BISNIS
| Kemarin, 21:03
5 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia disebut telah mengumpulkan total investasi Rp 82,6 triliun sepanjang 2024. Dewan Nasional KEK mencatat penyerapan tenaga kerja sepanjang periode tersebut mencapai 42.930 orang.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasional (Denas) KEK Rizal Edwin Manansang mengatakan dengan capaian investasi tersebut tertantang untuk bisa meningkatkan kontribusi dan pengembangan. “Guna memperkuat lagi pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan mencapai 8 persen,” ujarnya lewat pernyataan resmi, Selasa, 7 Januari 2024.
Secara kumulatif mulai dari 2012 sampai dengan 2024 KEK telah mengumpulkan investasi sebesar Rp 256,7 triliun. Denas KEK mencatat penyerapan tenaga kerja dalam kurun waktu tersebut sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha.
Menurut Edwin, KEK saat ini menjadi salah satu instrumen penting menarik investasi dan mendorong kegiatan perekonomian Indonesia. Saat ini telah terdapat 24 KEK di berbagai sektor, termasuk sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta juga kegiatan dalam bentuk maintenance, repair, dan overhaul untuk pesawat.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan KEK telah menjadi pendorong utama pertumbuhan di Tiongkok, Vietnam, negara-negara ASEAN lainnya, hingga Thailand. “Jadi menurut saya sudah saatnya KEK di Indonesia memaksimalkan peluangnya,” ujarnya.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan area dengan batas-batas tertentu dalam suatu wilayah atau daerah, untuk melaksanakan fungsi ekonomi dan memperoleh fasilitas tertentu. Penetapan KEK pertama kali dilakukan pada 2012. Tanjung Lesung, Banten ditetapkan sebagai KEK pertama berbasis pariwisata, diikuti penetapan KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara.
Menyitir laman resmi Denas KEK, kawasan khusus ini dibangun untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, ekspor, dan kegiatan perdagangan. Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembangunan kawasan didukung berbagai manfaat bagi para investor, seperti kemudahan di bidang fiskal, perpajakan, dan bea cukai. Kemudahan lainnya tersedia untuk area non-fiskal seperti birokrasi, pengaturan khusus ketenagakerjaan, imigrasi, serta pelayanan dan tata tertib yang efisien.
komentar
Jadi yg pertama suka