Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
3 Pasar Jatim Tutup Karena Kasus PMK
CNN EKONOMI   | 13 jam yang lalu
1   0    0    0
Surabaya, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menutup sementara tiga pasar hewan di Kabupaten Ponorogo, Tulungagung dan Kediri menyusul meningkatnya kasus penyakit mulut dan kaki (PMK).
"Pasar hewan ditutup ini karena adanya permintaan masyarakat, dan telah diterbitkan surat keputusan oleh bupati setempat," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur Indyah Aryani saat dihubungi, Jumat (10/1).
Indyah mengatakan langkah penutupan pasar hewan ini demi mencegah dan menekan penyebaran PMK ke wilayah lain atau ke ternak lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah lainnya, menurut Indyah, Dinas Peternakan Jatim sedang mempersiapkan vaksinasi untuk hewan ternak yang rentan.
"Vaksin sudah disiapkan melalui pengadaan dari APBD maupun APBN. Semua kebutuhan sedang dipenuhi," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo tercatat ada 157 sapi terjangkit PMK. Sementara di Tulungagung terdapat 77 hewan ternak terjangkit PMK, dan 447 kasus PMK di Kabupaten Kediri.
Saat ini, Disnak Jatim telah menerima bantuan 12.500 dosis vaksin dari pemerintah pusat yang akan digunakan untuk penanganan darurat di wilayah dengan kasus PMK tinggi.
"Vaksin yang diterima mulai didistribusikan ke daerah dengan tingkat infeksi yang signifikan. Untuk memenuhi kebutuhan lainnya, pengadaan sedang diupayakan melalui APBD dan APBN," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menerima laporan 6.072 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sepanjang November-Desember 2024. Dari jumlah itu 282 ekor ternak dilaporkan mati.
"Kasus PMK dilaporkan terjadi di 30 daerah di Jatim," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indyah Aryani dikonfirmasi, Rabu (8/1).
Indyah mengatakan, gejala klinis pada hewan ternak yang dilaporkan adalah kondisi lemah dan kepincangan, air liur yang berlebihan, menggantung dan berbusa.
"Hewan ternak juga lemas dan lebih banyak berbaring, sehingga terjadi penurunan produksi susu pada sapi perah," ujarnya.
(frd/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka