Ekonomi & Bisnis
PT Telkom Indonesia Terapkan Strategi Five Bold Moved untuk Tingkatkan Daya Saing
TEMPO BISNIS
| 8 jam yang lalu
5 0 0
0
TEMPO.CO, Karanganyar - PT Telkom Indonesia Tbk menerapkan strategi Five Bold Moves guna memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi digital yang menciptakan nilai lebih tinggi bagi para pemangku kepentingan perusahaan. Selain itu juga untuk memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, dan value creation dalam menghadapi tantangan di masa depan.
AVP External Communication PT Telkom Indonesia Tbk, Sabri Rasyid mengemukakan Five Bold Moves dilakukan untuk membangun keunggulan kompetitif di tiga pilar bisnis digital Telkom, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.
"Kami percaya, di masa depan Telkom akan tetap memiliki prospek usaha dan pertumbuhan yang baik, seiring tiga pilar bisnis yang semakin relevan dengan kebutuhan dan permintaan konsumen," ujar Sabri di sela-sela Media Gathering bersama jurnalis di Grandis Barn, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 10 Januari 2025.
Strategi Five Bold Moves pertama yakni Fixed Mobile Convergence (FMC) yang merupakan integrasi layanan fixed dan mobile dengan mengoptimalkan interoperabilitas. Ini memungkinkan pelanggan untuk beralih tanpa hambatan terlepas dari lokasi serta perangkat untuk menciptakan Wi-Fi yang tidak dapat dipecahkan.
"Konvergensi fixed-mobile dirancang untuk memperkuat penetrasi pasar dan mengoptimalkan efisiensi biaya," katanya.
Strategi kedua, infraco, yakni infrastruktur telekomunikasi yang telah terkonsolidasi untuk berbagi jaringan guna membuka nilai serta potensi bisnis pelanggan melalui pemakaian aset yang optimal, konektivitas hemat biaya, dan percepatan penetrasi pasar.
Telkom juga memiliki Data Center Co (DC Co), data center yang luas sebagai pemimpin dalam bisnis data untuk memenuhi kebutuhan data center, dengan kolaborasi hyper-scaler dan teknologi yang besar.
"Kemudian ada B2B Digital IT Service Co, yakni layanan IT Digital B2B terlengkap untuk membangun serta mengembangkan bisnis pelanggan," katanya.
Ia mengatakan strategi itu dirancang untuk meningkatkan daya saing layanan TI B2B melalui kemitraan dengan berbagai perusahaan teknologi. Berikutnya ada DigiCo, yakni pengembangan layanan digital yang berfokus pada segmen B2B dan B2C untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas sehingga dapat mendorong potensi sumber pendapatan baru bagi perusahaan dengan cara mengambil keuntungan yang tidak dimiliki oleh kompetitor.
"Pada pilar digital connectivity, Telkom mencanangkan inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), dan InfraCo. Kemudian, pada pilar bisnis digital platform terdapat inisiatif Data Center Co dan B2B Digital IT Service Co. Sedangkan pilar bisnis digital services ada inisiatif DigiCo," katanya menjabarkan.
Di sisi lain, dengan momentum Hari Lingkungan Hidup Indonesia diperingati setiap tanggal 10 Januari, Telkom Indonesia juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui program ESG brand bertajuk "GoZero%- Sustainability Action by Telkom Indonesia", sebuah inisiatif di bawah payung Environmental, Social, Governance (ESG).
Salah satu implementasi nyata dari program GoZero adalah penanaman 10.000 bibit mangrove di Kawasan Pantai Glagah Wangi Istambul, Demak, Jawa Tengah, sebagai upaya mengatasi krisis iklim.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah mengatakan ESG brand baru ini bukan sekadar simbol, tetapi merupakan tekad Telkom Group untuk mewujudkan aksi perubahan berkelanjutan yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas.
"Kegiatan ini mencerminkan semangat Telkom dalam melakukan aksi nyata untuk mencapai target "Zero" dalam segala hal yang berpotensi merugikan, sesuai dengan tiga fokus utama dalam ESG," ucap dia.
komentar
Jadi yg pertama suka