Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Profil Direktur Utama Pelita Air, Anak Usaha Pertamina yang Bersiap Merger dengan Garuda Indonesia
TEMPO BISNIS   | 5 jam yang lalu
4   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan sedang menjajaki proses merger atau penggabungan perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dengan anak usaha PT Pertamina, Pelita Air. Ia menyampaikan proses merger itu masih dalam tahapan kajian. 
Meskipun tidak ada tenggat waktu, Erick memastikan penggabungan dua perusahaan maskapai ini akan terlaksana. Alasannya adalah untuk memenuhi kebutuhan armada pesawat. “Nah ini memang integrasi harus terjadi dan memang kan jumlah pesawat kita nggak cukup," katanya, pada Kamis, 9 Januari 2025.
Erick juga mengungkapkan alasan lainnya melakukan merger tersebut karena Garuda Indonesia akan menjadi perusahaan maskapai premium, sedangkan Pelita Air berada di segmen premium ekonomi. Sementara itu, Citilink yang sudah lebih dulu merger dengan Garuda Indonesia akan menyasar pasar ekonomi. 
“Ya kan memang kita konsolidasi, karena Garuda itu kan memang akan jadi premium, Pelita premium ekonomi, dan tentu ada low cost di situ,” ujar Erick. 
Dikutip laman resmi corporate.pelita-air, Pelita Air telah didirikan sejak 1970. Saat ini, Pelita Air dipimpin oleh direktur utama Dendy Kurniawan. Ia ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pelita Air Service (PAS) pada 8 April 2022. Ia menyelesaikan studinya dari Program Sarjana di Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung dan meraih gelar Master of Arts di bidang Ekonomi Internasional dari Universitas Yale.
Berdasarkan profil LinkedIn pribadinya, sebelum menjadi Direktur Utama Pelita Air, Dendy pernah berkarier dalam beberapa posisi. Setelah lulus dari Universitas Yale, pada 2000, ia menjadi Kepala Staf di Kantor Menteri Keuangan Keuangan selama 1 tahun. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya menjadi anggota dewan komisioner di PT Indomobil Sukses Internasional pada 2001. Lalu, pada 2001-2006, ia diangkat menjadi Presiden Direktur Indokapital Securities.
Pada 2006-2008, Dendy berkarier sebagai Managing Director di Infinite Capital. Setelah itu, pada 2008-2009, ia melanjutkan kariernya menjadi Chairman di Quant Capital Management. Kemudian, pada 2009-2014, ia diangkat sebagai Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO) di PT Geo Dipa Energi (Persero).
Setelah itu, Dendy Kurniawan terjun dalam industri penerbangan dengan berkarier di AirAsia selama 8 tahun. Ia mengawali karier dalam maskapai ini sebagai Chief Financial Officer dan Chief Executive Officer di Indonesia AirAsia Extra pada 2014-2016. Selanjutnya, ia ditunjuk menjadi Chief Executive Officer di Indonesia AirAsia pada 2016-2019. Kemudian, ia diangkat menjadi Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk pada 2017-2022. Lalu, pada 2019-2022, ia juga ditunjuk menjadi Komisaris Utama Indonesia AirAsia. Setelah dari AirAsia ,barulah, ia berkarier di Pelita Air sampai saat ini. 
Dede Leni Mardianti turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
komentar
Jadi yg pertama suka