Pemerintah Tokyo akan berikan subsidi hingga 100.000 yen untuk kebutuhan bius epidural dalam persalinan mulai Oktober mendatang. Kabar ini disampaikan oleh gubernur Tokyo, Yuriko Koike, pada Sabtu (11/01) lalu. Pihak pemerintah telah menyediakan 1,1 miliar yen untuk subsidi bius epidural dalam rencana anggaran tahun fiskal 2025.

Subsidi bius epidural ini merupakan program pertama dari jenisnya di prefektur mana pun. Perempuan hamil yang berada di ibu kota dapat menerima subsidi bius epidural di rumah sakit atau klinik di Tokyo yang memenuhi syarat. Pemberian bius epidural hanya boleh dilakukan oleh dokter anestesi dan memiliki fasilitas resusitasi untuk mengatasi perempuan hamil yang mengalami penurunan kondisi secara tiba-tiba setelah menerima bius epidural.

Persalinan normal di Jepang memang tidak ditanggung oleh asuransi, namun pemerintah memberikan uang sebesar 500.000 yen untuk membantu biaya persalinan dan pengasuhan anak. Sayangnya, uang ini kerap tidak cukup untuk menutupi keseluruhan biaya. Penggunaan bius epidural dengan biaya rata-rata 120.000 yen menjadi salah satu penyebab tingginya biaya persalinan.

Menurut Japan Association of Obstetricians and Gynecologist, persalinan dengan bantuan anestesi menyumbang 11.6% dari seluruh persalinan di tahun 2022 lalu. Penggunaan anestesi membantu mengurangi kelelahan dan stres pada perempuan yang khawatir dengan rasa sakit saat persalinan.

Pada bulan Oktober hingga Maret mendatang, diperkirakan ada 9.500 perempuan hamil yang menerima subsidi bius epidural sebesar 100.000 yen.