Ekonomi & Bisnis
Airlangga Rayu Investor ke RI: Tensi AS-Kanada Naik, Timteng No Peace
CNN EKONOMI
| 23 jam yang lalu
1 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merayu investor asing masuk Indonesia.
Ia menyinggung salah satu 'mesin' untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah investasi. Langkah mengundang investor juga sejalan dengan upaya pemerintah menekan incremental capital output ratio (ICOR) dari kisaran 6 ke level 4.
"Perjalanan kita untuk mencapai (pertumbuhan ekonomi) 8 persen dalam lima tahun berikutnya tidak mudah," katanya dalam Business Competitiveness Outlook 2025 di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin (13/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi dengan pencapaian sejauh ini, pemerintah percaya jika semua stakeholders bekerja sama, kita bisa mencapai era baru dan kesempatan baru," sambung Airlangga.
Apalagi, Airlangga membandingkan kondisi geopolitik global yang bergejolak. Permasalahan itu terlihat dari ketegangan di Amerika Serikat (AS) sampai Timur Tengah.
Sementara, menurut Airlangga, Indonesia menawarkan kedamaian. Bahkan, anak buah Presiden Prabowo Subianto tersebut memamerkan stabilitas politik di negara demokrasi ini.
"Kita melihat di Eropa masih ada banyak masalah dengan (perang di) Ukraina. Tentu saja di Timur Tengah there is no peace, so far," jelas Airlangga.
"AS (juga) saya pikir tensi antara (Amerika dengan) Kanada dan Meksiko akan meningkat. Jadi, saya pikir Indonesia bersama Asean menawarkan kedamaian, bahkan selama 20 tahun terakhir. Indonesia juga menawarkan stabilitas politik, salah satu negara demokrasi terbesar di kawasan," tegasnya.
Apa yang diucapkan Airlangga ada benarnya. Pemerintah AS melalui Presiden Terpilih Donald Trump blak-blakan ingin mencaplok Kanada.
Donald Trump sejak awal sudah menyatakan bakal memungut tarif 25 persen untuk barang-barang Kanada yang masuk ke AS. Langkah ini akan dilakukan sampai Kanada dan Meksiko menyetop gelombang imigran serta narkoba ke AS.
Sikap Trump menggegerkan publik. Tak hanya mau menyatukan Amerika dengan Kanada, ia ingin menguasai Terusan Panama serta membeli Pulau Greenland.
(skt/sfr)
komentar
Jadi yg pertama suka