Ekonomi & Bisnis
Luhut Sebut Ada Perang Baru Menanti RI
CNN EKONOMI
| 5 jam yang lalu
6 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada perang baru yang menanti Indonesia dan banyak negara lainnya. Tidak lagi melibatkan senjata tapi teknologi.
Menurut Luhut, perang tersebut adalah hasil pengembangan teknologi, yakni chip. Jika, Indonesia tidak bersiap, maka akan kalah dengan negara lainnya.
Lanjutnya, hal tersebut disampaikan oleh salah satu Advisory Board DEN Ray Dalio.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya tertarik dia bilang, eh sekarang itu perang itu sudah berubah. Bukan hanya perang-perang tembak-tembakan aja, tapi perang chip," ujarnya dalam acara IDN, Rabu (15/1).
Luhut menekankan hampir semua negara sudah mulai berupaya membangun pabrik produksi cip sendiri. Indonesia juga harus ikut jika tidak mau ketinggalan.
"Jadi orang-orang produksi chip ini sekarang. Kita sekarang ini mulai ketinggalan ini. Dia (Ray Dalio) ingatkan, dia bilang hati-hati Indonesia ini bisa ketinggalan," imbuhnya.
Terlebih, negara tetangga, Malaysia dan Singapura juga telah menjalin kerjasama membangun ekosistem untuk memproduksi chip melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Indonesia sudah punya namun memang tidak terlalu maksimal karena dinilai kurangnya insentif.
"Dan kita bisa ketinggalan dengan Johor, yang sekarang membuat jadi special economic zone. Mereka mencontoh dari kita, tapi mereka memberikan insentif lebih bagus lagi," jelasnya.
Oleh sebab itu, Luhut menekankan sudah menyampaikan kepada Kementerian Keuangan agar memberikan insentif lebih menarik untuk Kawasan Ekonomi Khusus.
"Kita ini kadang-kadang berpikirnya, saya bilang sama Febrio (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu) nih, Feb, lu mintanya untung-untung aja, orang kasih juga dong untung. Jadi hidup ini nggak bisa dong hanya untung doang," pungkas Luhut.
(ldy/sfr)
komentar
Jadi yg pertama suka