Ekonomi & Bisnis
Bahlil Rapat Bareng Prabowo di Hambalang Bahas Lifting Minyak
CNN EKONOMI
| 8 jam yang lalu
6 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia mengungkap pada hari ini, Sabtu (18/1), dia sempat rapat rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang untuk membahas lifting minyak.
Dalam agenda HUT Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ke-65 di Jakarta, Sabtu (18/1) malam, Bahlil menyebut negara harus mengeluarkan sekitar Rp500 triliun per tahun untuk memenuhi lifting minyak.
"Saya tadi baru habis rapat dengan bapak Presiden Prabowo di Hambalang. Ini hari Minggu (Sabtu). Ini luar biasa sekali presiden kita semua. Hari Minggu (Sabtu) kita diajak rapat untuk bicara tentang lifting," ujar Bahlil yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, memang lifting kita sekarang itu menurun. Dua bulan terakhir kita 600 ribu sekarang turun lagi ke 590 ribu barel per day," imbuhnya.
Sementara itu Bahlil mengungkapkan konsumsi saat ini membutuhkan sekitar 1,6 juta barel per hari. Atas dasar itu, pemerintah melakukan impor sekitar 1 juta barel per hari.
"Dengan kita mengalokasikan uang kurang lebih sekitar 500 triliun yang bisa hilang per tahun untuk bisa membeli minyak. Ini juga salah satu kenapa nilai tukar rupiah kita itu menurun terhadap dolar," ucap Bahlil.
"Kami targetkan, tadi arah bapak presiden, 2028-2029 lifting kita harus mencapai 1 juta barel per day agar kita mampu untuk tidak melakukan impor minyak lagi pada tahun 2029," tandasnya.
Pada 3 Januari 2025, Bahlil sempat pamer lifting minyak naik di era kepemimpinannya sebagai Menteri ESDM, khususnya dua bulan terakhir.
Ia mengaku langsung melakukan beberapa perubahan demi menggenjot lifting minyak.
"September (2024) itu kita melakukan penyesuaian, itu produksi per hari sekitar 575 barel-580 barel. Nah, dua bulan terakhir di November-Desember (2024), itu sudah mencapai 600 ribu barel sampai 602 ribu barel per day," ucapnya dalam Konferensi Pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
(ryn/fea)
komentar
Jadi yg pertama suka