Ekonomi & Bisnis
Zulhas Salurkan Bantuan dan Tinjau Tanggul Sementara di Pekalongan
CNN EKONOMI
| Kemarin, 20:04
8 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam longsor di Pekalongan, Jawa Tengah pada Sabtu (25/1).
Zulhas menjelaskan, bantuan selanjutnya dikirimkan secara berkala. Saat ini, sudah ada ribuan bantuan yang adalah hasil gotong royong Kemenko Bidang Pangan, lembaga, asosiasi, hingga perusahaan BUMN. Zulhas berharap, bantuan ini dapat meringankan beban para korban longsor.
"Ya, tapi beberapa kali kirim. Enggak sekaligus, kalau sekaligus kan enggak muat, ya enggak muat tempatnya," kata Zulhas di Desa Pesanggrahan, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan itupun datang dalam berbagai bentuk guna memenuhi beragam kebutuhan. Selain Bapanas dan Bulog, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) turut turun tangan mendonasikan 600 kilo telur, dan PT BES memberikan 2.160 liter atau 180 dus minyak goreng.
Kemudian Perpadi Jakarta menyerahkan bantuan beras sebanyak 5 ton, IGN Kendal 2 ton gula, PT CPI 500 toples sosis dan 625 kilo telur. Lalu, 500 kilo telur ayam ras, sosis dan 80 dus susu dari PT Japfa, serta 500 karton bihun dari Asosiasi Peternak Layar Blitar.
Sementara, BRI dan Bank Mandiri menyiapkan bantuan paket-paket sembako yang terdiri dari beras, gula, minyak, hingga mie instan.
Zulhas mengatakan, bantuan tersebut menjadi sebagai wujud gotong royong agar para korban bisa bertahan di tengah situasi sulit.
"Ini gotong royong kita, ya," kata Zulhas.
Tinjau Tanggul Sementara Penahan Banjir
Pada kesempatan yang sama, Zulhas meninjau langsung tanggul sementara yang dibangun untuk menahan banjir di Kabupaten Pekalongan. Menurutnya, hal ini penting dilakukan karena Pekalongan merupakan salah satu produsen pangan Indonesia.
Mengecek kondisi tanggul sementara penahan banjir itu, Zulhas menyatakan bahwa tanggul berpotensi kembali jebol jika tidak segera dilakukan pembangunan yang permanen. Jika tanggul itu jebol, maka sekitar 13 desa bakal terdampak.
Tak hanya kehidupan warga Pekalongan yang terganggu, tanggul yang jebol juga dapat menghambat proses produksi pangan.
"Ini tambah lama tambah turun, (dampaknya) tambah luas. Soal waktu juga ini. Ini lautnya pasang tidak bisa turun," tutur Zulhas.
(rea/rir)
komentar
Jadi yg pertama suka