Ekonomi & Bisnis
Harga Langganan Netflix Naik Lagi, Ini Besarannya
TEMPO BISNIS
| Januari 25, 2025
2 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Netflix mengumumkan kenaikan harga langganannya di beberapa negara. Termasuk Amerika Serikat, Kanada, Portugal, dan Argentina, pada Selasa, 21 Januari 2025. Dalam laporan keuangannya, perusahaan ini menyampaikan bahwa penyesuaian harga diterapkan pada sebagian besar paket.
Paket yang didukung iklan mengalami kenaikan pertama sejak diperkenalkan pada 2022. Harga layanan di negara-negara tersebut menunjukkan perubahan signifikan.
"Saat kami terus berinvestasi dalam pemrograman dan memberikan nilai lebih bagi pengguna, kami terkadang meminta pengguna untuk membayar sedikit lebih banyak sehingga kami dapat berinvestasi kembali untuk lebih meningkatkan Netflix," bunyi surat pernyataan Netflix kepada investor, dikutip dari The Verge.
Langkah ini dilakukan meskipun jumlah pelanggan terus meningkat.
Paket Standar tanpa iklan naik dari $15,49 (Rp252 ribu) menjadi $17,99 (Rp292 ribu) per bulan, sementara paket Premium kini mencapai $24,99 (Rp406 ribu) per bulan. Kenaikan ini mulai berlaku pada siklus penagihan berikutnya, sesuai pernyataan juru bicara Netflix, MoMo Zhou.
Di Amerika Serikat, harga paket ad-supported kini menjadi $7,99 (Rp130 ribu) per bulan, naik $1 dari harga sebelumnya $6,99 (Rp113 ribu). Paket Standar yang menyediakan dua layanan streaming HD simultan, naik $2,50 menjadi $17,99 per bulan.
Selain itu, dikutip dari Antara, biaya tambahan untuk anggota ekstra dalam satu akun juga naik dari $7,99 (Rp130 ribu) menjadi $8,99 (Rp146 ribu) per bulan.
Perubahan harga ini memengaruhi strategi Netflix untuk tetap kompetitif di pasar. Meski begitu, beberapa pengguna mungkin mempertimbangkan untuk meninjau ulang langganannya akibat kenaikan ini. Di Indonesia, harga langganan masih relatif stabil, meski langkah serupa dapat saja diterapkan di masa mendatang.
Kenaikan harga ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Netflix. Sebelumnya, perusahaan terakhir menaikkan tarif pada Oktober 2023. Alasan utama kenaikan ini adalah kebutuhan untuk terus berinvestasi dalam konten dan teknologi, serta merespons inflasi dan perubahan pajak di pasar lokal.
Namun, keputusan ini tampaknya tidak memengaruhi pertumbuhan Netflix secara keseluruhan. Pada kuartal terakhir 2024, layanan ini berhasil menarik hampir 19 juta pelanggan baru, menjadikannya pencapaian tertinggi dalam satu kuartal.
Dengan total 300 juta pelanggan global, Netflix tetap menjadi pemain dominan di pasar streaming.
Meskipun menghadapi kenaikan tarif, perusahaan ini juga menawarkan nilai lebih kepada pelanggan melalui konten baru. Akhir tahun 2024 misalnya, Netflix meluncurkan musim terbaru dari Squid Game dan spin-off Arcane.
Selain itu, Netflix mulai menguji pasar konten langsung, termasuk acara olahraga dan pertunjukan spesial, yang memperluas cakupan layanan mereka tanpa fokus pada olahraga reguler.
Analis seperti Paolo Pescatore menyatakan bahwa kenaikan harga ini menunjukkan kekuatan posisi Netflix.
"Kini Netflix mulai menunjukkan kekuatannya dengan menyesuaikan harga mengingat programnya yang jauh lebih kuat dan beragam dibandingkan dengan para pesaingnya," ujarnya.
Kenaikan harga langganan Netflix mungkin membuat sebagian pelanggan bertanya-tanya apakah biaya tersebut sebanding dengan nilai yang didapat. Namun, dengan konten yang semakin beragam dan jumlah pelanggan yang terus tumbuh, Netflix tampaknya percaya diri bahwa langkah ini akan mendukung keberlanjutan perusahaan.
komentar
Jadi yg pertama suka